Guru sekolah dasar perlu
memiliki wawasan mengenai profil kurikulum di negara lain sehingga akan
memberikan pemahaman yang lebih luas kepada para guru mengenai sejauh mana
kemajuan-kemajuan yang telah dicapai dan kendala-kendala dalam pelaksanaan
kurikulum di negara lain.
Malaysia adalah negara
tetangga terdekat dengan Indonesia. Tujuan pendidikan di Malaysia
dimanifestasikan dalam the National
Philosophy of Education yang menyatakan bahwa pendidikan adalah upaya yang
terus-menerus untuk mengembangkan profesi individu secara holistik dan
berintegrasi serta menganut azas keseimbangan secara harmonis antara aspek
intelektual, spiritual, emosional dan fisik, didasarkan pada keyakinan dan
ketaatan kepada Tuhan.
Malaysia menggunakan sistem
kurikulum yang dikembangkan secara nasional yang diterapkan pada seluruh level
sekolah, terutama sekolah dasar dan sekolah menengah. Peranan kurikulum sekolah
diarahkan kepada pengembangan individu secara holistik melalui penanaman
pengetahuan umum dan keterampilan, penanaman sikap dan nilai-nilai moral.
Kurikulum berbasis konten dan
keterampiolan. Isi pada setiap subjek memperkuat dan mempermudah pengembangan
keterampilan-keterampilan dasar, penguasaan pengetahuan dan keterampilan
berpikir. Setiap mata pelajaran harus selalu memasukkan penanaman nilai-nilai
moral dan sikap dan memperbaiki penggunaan bahasa Melayu dan bahasa lainnya.
Kurikulum terpadu sekolah
dasar (ICPS) di Malaysia dibagi ke dalam dua fase, fase pertama terdiri dari
atas kelas 1,2, dan 3 kemudian fase kedua, yaitu kelas 4, 5, dan 6. ICPS sangat
konsisten kepada tigas area, yaitu komunikasi, manusia dan lingkungan, serta
pengembangan diri.
Filipina adalah negara yang
berpenduduk sekitar 70 juta orang. Implementasi kurikulum sekolah menggunakan
bahasa Inggris dan bahasa Filipino. Pada level sekolah dasar, bahasa Inggris
digunakan dalam mata pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, Sains, dan
Kesehatan. Sedangkan bahasa Filipino digunakan dalam mata pelajaran Civic dan
Kebudayaan, Pendidikan Karakter, Home
Economic Education, Musik, Kesenian, dan Pendidikan Fisik. Pada level
sekolah dasar, sistem persekolahan di Negara Filipina sama dengan di Indonesia
yaitu menerapkan durasi 6 tahun. Pendidikan sekolah dasar di Filipina termasuk
pendidikan wajib.
Kebijakan pengembangan
kurikulum di Filipina dirancang oleh Departemen Pendidikan, Kebudayaan dan
Olahraga. Dalam 5-10 tahun mendatang, reviu kurikulum difokuskan pada
identifikasi dan implementasi kurikulum inti. Kurikulum yang dikembangkan
berpusat kepada siswa dan berbasis masyarakat, terdiri atas mata pelajaran inti
yang dipelajari setiap hari.lembaga yang dilibatkan dalam pengembangan
kurikulum sekolah dasar, yaitu Cuddiculum
Development Divisions pad Biro Pendidikan Dasar dan Menengah, Biro
Pendidikan Nonformal dan Olahraga, institusi pendidikan guru, perguruan tinggi
yang mengembangkan pendidikan sains dan matematika serta organisasi-organisasi
profesional. Pendekatan dalam mendesain kurikulum yang digunakan di Filipina
yaitu kurikulum yang berbasis konten dan kompetensi.
Dalam sejarah pendidikan di
Amerika Serikat, penentuan apa yang harus diajarkan di sekolah merupakan hak
yang dimiliki oelh masyarakat lokal dan negara bagian atau provinsi yang
disebut States. Dengan demikian, isi
kurikulum sangat beragam, disesuaikan dengan keadaan masyarakat dan negara
bagian tersebut.
Pada dasarnya proses
pengembangan kurikulum dipusatkan pada tingkat negara bagian (state), namun
demikian para guru, sekolah, ataupun distrik dapat mendesain sendiri program
yang ditawaran sesuai dengan pedoman/petunjuk yang dikeluarkan negara bagian.
Pada akhirnya sekolah dan guru bertanggung jawab untuk menentukan apa yang
harus diajarkan dan bagaimana mengajarkannya, serta membuat pertimbangan
terhadap setiap aturan, kebijakan-kebijakan, dan penilaian.
Good
ReplyDelete