RASIONAL
Pendidikan
dan pembelajaran adalah upaya untuk merubah perilaku manusia, akan tetapi tidak
semua perubahan perilaku manusia/ peserta didik mutlak sebagai akibat dari
intervensi program pendidikan.
Mengingat
kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang berfungsi sebagai alat untuk
merubah perilaku peserta didik (siswa) ke arah yang diharapkan oleh pendidikan,
maka tentu saja dalam mengembangkan kurikulum pendidikan harus menggunakan
asumsi-asumsi atau landasan yang bersumber dari studi ilmiah bidang psikologi.
PENGERTIAN
Psikologi
adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungan dengan
lingkungan sedangkan kurikulum adalah upaya menentukan program pendidikan untuk
merubah perilaku manusia.
Psikologi
perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan isi kurikulum yang diberikan
kepada siswa, baik tingkat ke dalaman dan keluasan materi, tingkat kesulitan
dan kelayakannya serta kebermanfaatan materi senantiasa disesuaikan dengan
tarap perkembangan peserta didik.
1.
Perkembangan peserta didik dan
Kurikulum
Pandangan ini sering disebut teori Tabularasa dengan
tokohnya yaitu John Locke. Aliran ini mengakui akan kodrat manusia yang
memiliki potensi sejak lahir, namun potensi ini akan berkembang menjadi baik
dan sempurna berkeat pengaruh lingkungan. Tugas-tugas perkembangan yang
dimaksud adalah tugas yang secara nyata harus dipenuhi oleh setiap
anak/individu sesuai dengan taraf/ tingkat perkembangan yang dituntut oleh
lingkungannya.
Padangan tentang anak sebagai makhluk yang unik sangat
berpengaruh terhadap pengembangan kurikulum pendidikan. Setiap anak merupakan
pribadi tersendiri, memiliki perbedaan disamping persamaannya. Implikasi dari
hal tersebut terhadap pengembangan kurikulum yaitu :
1)
Setiap anak diberi kesempatan
untuk berkembang sesuai dengan bakat, minat dan kebutuhannya
2)
Di samping disediakan pelajaran
yang sifatnya umum (program inti) yang wajib dipelajari setiap anak di sekolah,
disediakan pula pelajaran pilihan yang sesuai dengan minat anak
3)
Kurikulum di samping menyediakan
bahan ajar yang bersifat kejuruan juga menyediakan bahan ajar yang bersifat
akademik. Bagi anak yang berbakat dibidang akademik diberi kesempatan untuk
melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya.
4)
Kurikulum memuat tujuan-tujuan
yang mengandung pengetahuan, nilai/sikap dan keterampilan yang menggambarkan
keseluruhan pribadi yang utuh lahir dan batin.
Implikasi lain dari pengetahuan tentang anak terhadap
proses pembelajaran (actual curriculum) dapat diuraikan sebagai berikut :
1)
Tujuan pembelajaran yang
dirumuskan secara operasional selalu berpusat kepada perubahan tingkah laku
peserta didik
2)
Bahan/Materi yang diberikan harus
sesuai dengan kebutuhan, minat dan perhatian anak, bahan tersebut mudah
diterima oleh anak
3)
Strategi belajar mengajar yang
digunakan haus sesuai dengan taraf perkembangan anak
4)
Media yang dipakai senantiasa
dapat menarik perhatian dan minat anak
5)
Sistem evaluasi berpadu dalam satu
kesatuan yang menyeluruh dan berkesinambungan dari satu tahap ke yang lainnya
dan dijalankan secara terus menerus
2.
Psikologi Belajar dan Kurikulum
1)
Menurut teori Daya (Disiplin
mental) dari kelahirannya (hereditas) anak/individu telah memiliki
potensi-potensi atau daya-daya tertentu (caculties) yang masing-masing memiliki
fungsi tertentu, seperti potensi / daya mengingat, daya berpkir, daya
mencurahkan pendapa, daya mengamati , daya memecahkan masalah, dan daya-daya
lainnya.
2)
Rumpun teori belajar kedua yaitu
Bhaviorisme. Rumpun teori ini mencakup tiga teori, yaitu teori Koneksionisme
atau teori Asosiasi, teori Konditioning dan teori Reinforcement (Operant
Conditioning)
3)
Teori belajar yang ketiga yaitu
teori Organismik atau Gestalt.
Belajar menurut teori ini bukanlah menghapal akan tetapi
memcahkan masalah, dan metode belaejar yang dipakai adalah metode ilmiah dengan
cara anak dihadapkan pada berbagai permasalahan, merumuskan hipotesis atau
praduga, mengumpulkan data yang diperlukan untuk memecahkan masalah, menguji
hipotesis yang telah dirumuskan dan pada akhirnya para siswa dibimbing untuk
menarik kesimpulan-kesimpulan. Teori ini banyak mempengaruhi praktek pengajaran
di sekolah karena teori ini memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut :
a.
Belajar berdsarkan keseluruhan
b.
Belajar adalah pembentukan
kepribadian
c.
Belajar berkat pemahaman
d.
Belajar berdasarkan pengalaman
e.
Belajar adalah suatu proses
perkembangan
f.
Belajar adalah proses
berkelanjutan
No comments:
Post a Comment