HAKEKAT KURIKULUM
1.
Pengertian Kurikulum
Kurikulum bukan berasal dari bahasa Indonsia, tetapi
berasal dari bahasa Latin yang kata dasarnya adalah currere, secara
harfiah berarti lapangan perlombaan lari. Lapangan tersebut ada batas start dan
batas finish. Dalam lapangan pendidikan pengertian tersebut dijabarkan bahwa
bahan belajar sudah ditentukan secara pasti, dari mana mulai diajarkan dan
kapan diakhiri dan bagaimana cara untuk menguasai bahan agar dapat mencapai
gelar.
Jadi kurikulum ialah : suatu program pendidikan yang
berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan,
direncanakan dan dirancangkan secara sistematik atas dasar norma-norma yang
berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga
kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
Unsur-unsur dalam definisi kurikulum tersebut adalah :
a.
Seperangkat Rencana
b.
Pengaturan mengenai isi dan bahan
pelajaran
c.
Pengaturan cara yang digunakan
d.
Sebagai pedoman kegiatan
belajar-mengajar
2.
Berbagai Macam Terminologi dalam
kurikulum
Untuk lebih memperkaya berbagai pengertian kurikulum akan
dipaparkan berbagai terminologi dalam kurikulum diantaranya sebagai berikut :
Core Curriculum
Core artinya inti, dalam
kurikulum berarti pengalaman belajar yang harus diberikan baik yang berupa
kebutuhan individual maupun kebutuhan umum.
Hidden Curriculum
Sesuai dengan namanya, hidden curriculum
berarti bahwa kurikulum yang tersembunyi. Apa artinya tersembunyi ? Tersembunyi
berarti tak dapat dilihat tetapi tidak hilang. Jadi kurikulum tersembunyi ini
tidak direncanakan, tidak diprogeram dan tidak dirancang tetapi mempunyai
pengaruh baik secara lansung maupun tidak langsung terhadap out put dari proses
belajar mengajar.
Robert S. Zais (1981) mengungkapkan berbagai terminologi
kurikulum sebagai berikut :
a.
Curriculum Fondation
b.
Curriculum Construction
c.
Curriculum Development
d.
Curriculum Implementation
e.
Curriculum Enggineering
Disamping istilah-istilah dari Robert S. Zains, masih ada
terminologi yang lain yaitu:
1.
Curriculum Improvement- Curriculum
Change
2.
Curriculum Theory
3.
Curriculum History
4.
Curriculum Planning
5.
Curriculum Evaluation
6.
Curriculum Muatan Lokal
3.
Fungsi Kurikulum
Kata fungsi berasal dari bahasa Inggris Function
yang mempunyai banyak arti, diantaranya berarti jabatan, kedudukan, kegiatan
dan sebagainya. Dalam kalimat bahasa Indonesia kata ufngsi, tugas dan tujuan.
Yang terkait dalam kurikulum sekolah secara langsung ialah
: guru, kepala sekolah, para penulis buku ajar dan masyarakat.
Berikut akan dipaparkan beberapa jauh keterlibatan mereka
dalam melaksanakan kurikulum :
Fungsi berarti jabaan, kedudukan, kegiatan fungsi kurikulum
sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Kalau salah satu komponen dalam
kurikulum tidak berfungsi akan mengakibatkan komponen ang lain terganggu,
fungsi kurikulum bagi guru sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan proses
pembelajar. Fungsi kurikulum bagi masyarakat mendorong sekolah agar dapat
menghasilkan berbagai tenaga yang dibutuhkan oleh masyarkat. Sedang fungsi kurikulum
bagi para penuli buku ajar untuk dijadikan pedoman dalam menyusun bab-bab dan
sub-sub bab beserta isinya. Sebagai bahan banding dipaparkan bahwa fungsi
kurikulum diibaratkan sebagai kendaraan yang kedua-duanya mempunyai fungsi
sebagai alat untuk mencapai tujuan, yang digambarkan mempunyai fungsi sebagai
alat untuk mencapai tujuan, yang digambarkan sebagai berikut :
1.
Auto (kendaraan) sebagai kurikulum
2.
Sopir sebagai guru
3.
Penumpang sebagai siswa
4.
Tempat yang dituju sebagai tujuan
pendidikan
5.
Jarak yang ditempuh sebagai alat
(TIU/TIK)
6.
Hambatan di jalan sebagai
kendala-kendala dalam PROSES PEMBELAJARAN
7.
Bengkel sebagai biro perencanaan
kurikulum
4.
Tujuan Kurikulum
Tujuan adalah segala sesuatu yang ingin dicapai. Segala
sesuatu itu dapat berupa benda konkrit baik yang berupa barang maupun tempat,
atau dapat juga berupa hal-hal yang sifatnya abstrak, misalnya cita-cita yang
mungkin berupa kedudukan atau pangkat/jabatan maupun sifat-sifat luhur. Dengan
kata lain tujuan dapat berupa hal-hal sederhana dapat pula berupa hal-hal yang
komplek. Sedang cara penyampaiannya ada berbagai macam. Ada yang hanya dengan
kegian pisik, tetapi ada yang dengan cara membuat rencana dulu, diprogramkan,
mecari dana baru mengerahkan tenaga baik pisik maupun psikis.
5.
Manusia Bulat dan Utuh
Kalau dilihat dari hakikatnya, manusia terdiri atas jiwa
dan raga. Sebagai mahluk yang berjiwa terdiri atas aspek cipta, rasa dan karsa
yang masing-masing merupakan sumber daya psikis yang perlu dikembangkan. Kalau
ketiga aspek tersebut berkarya akan menghasilkan kekreatifan. Cipta yang
berpusat di otak kalau dikembangkan akan menghasilkan kecerdasan atau
kepandaian. Rasa yang berpusat di hati kalau dibina akan menghasilkan manusia
yang tahu keindahan, kesenian, dan kesusilaan. Sedang karsa adalah suatu sumber
kemauan yang kalau dibina akan menghasilkan kejujuran.
ORGANISASI KURIKULUM
Ada berbagai
pengorganisasian kurikulum, yang isinya mengupas bagaimana bentuk bidang studi
harus disajikan di depan kelas yang konsekuensinya akan diikuti oleh tindakan
bagaimana cara memilih bahan ajar dan cara menyajikan serta cara
mengevaluasinya. Pada garis besarnya ada tiga pengorganisasian pokok yaitu :
1.
Separate subject curriculum, kalau bidang studi secara terpisah diajarkan dengan pembatasan bahan
serta waktu yang telah ditentukan terlebih dahulu. Misalnya mata pelajaran
sejarah, geografi, ekonomi, masing-masing diajar oleh guru dengan jadwal yang
telah ditetapkan.
2.
Correlated curriculum, kalau berbagai bidang studi yang sejenis dikelompokkan untuk membahas
sesuatu topik yang relevan. Misalnya kelompok mata pelajaran biologi, pisika,
kimia dijadikan suatu kelompok yaitu kelompok bidang studi Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA)
3.
Integrated curriculum, kalau suatu topik atau permasalahan dibahas dengan berbagai pokok bahasan
baik dari bidang studi yang sejenis maupun dari bidnag studi lain yang relevan.
A. Separated Subject Curriculum
Pengorganisasian separated subject curriculum telah
dilaksanakan sejak lama hingga sekarang masih banyak dipertahankan mulai dari
sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Setiap mata pelajaran disusun
secara terpisah satu sama lain dengan waktu yang dibatasi dan dipegang oleh
guru baik oleh bidang studi maupun oleh guru kelas.
Pengorganisasian kurikulum dapat dilakukan secara vertikal maupun
horisontal. Secara vertikal memperhatikan pengorganisasian bahan secara
hirarkis antara bahan dari kelas bahwa sampai kelas atas agar dapat seimbang
secara harmonis. Sedangkan secara horisontal memperhatikan keterpaduan seluruh
materi dalam keterkainyaaan antara satu mata peljaran dengan mata pelajaran
lainnya. Misalnya mata pelajaran dikaitkan dengan geografi, sosiologi,
antropologi dan sebagainya. Bentuk pengorganisasian tersebut dapat dilaksanakan
secara correlated atau integrated yang akan dibahas pada kegiatan belajar
berikutnya.
Pengorganisasian secara separated adalah pengorgaisasian
yang sangat kuno tetapi masih bertahan hingga sekarang, karena masih banyak
keuntungannya disamping berbagai kelemahan yang ada.
B. Correlated Curriculum
Correlated berasal dari kata correlation
yang dalam bahasa Indonesianya berarti korelasi yaitu adanya hubungan antara
satu dengan yang lainnya. Sifat hubungan ada berbagai macam. Ada yang bersifat
timbal balik, sebab akibat, ada yang dihubungkan dengan sengaja, tetapi ada
juga hubungan yang secara kebetulan.
Organisasi correlated curriculum adalah suatu
pengaturan/penyusunan mata peljaran dengan cara menggabungkan dua atau lebih
mata pelajan baik yang ada dalam bidang studi maupun yang ada di luar bidang
studi. Karena sesuatu topik dibahas dari
berbagai mata pelajaran maka pelaksanaannya dilakukan secara team teachig.
Pengelompokkan mata pelajaran tertentu yang sejenis dapat digabung menjadi satu
yang kemudian nama mata pelajarannya melebur bersatu menjadi satu bidang studi,
misalanya : Mata pelajaran sejarah, ilmu bumi, ekonomi, sosiologi melebur
menjadi satu dan bernama bidang studi ilmu pengetahuan sosial. Tetapi juga ada
yang penggabungannya itu hanya sekedar berkumpul saja menjadi satu wadah,
sedang pada hakikatnya tiap mata pelajaran yang bersatu tersebut menunjukkan
identitas dirinya sendiri secara penuh, misalnya : Kelompok Mata Kuliah Dasar
Kependidikan (MKDK) yang terdiri atas mata pelajaran ilmu pendidikan, psikologi
pendidikan, bimbingan konseling, supervisi pendidikan dan sebagainya.
Pengelompokkan dapat berisikan berbagai bahan yang berhunungan dengan
kehidupan, yang disebut life curriculum. Dapat pula berupa experience
curriculum. Kalau pokok-pokok bahasanya berhubungan dengan pengalaman anak.
Pengelompokkan mata pelajaran di sekolah dasar sampai perguruan tinggi ternyata
berbeda-beda, sesuai dengan pendapat para ahlinya pada situasi dan kondisi pada
waktu itu. Pada dasarnya correlated curriculum dalam kenyataannya masih
dilaksanakan seperti separated subject curriculum.
C. Integrated Curriculum
Setelah dibicarakan dua jenis organisasi currilum
yaitu separated subject curriculum dan correlated curriculum
dengan berbagai untung ruginya, selanjutnya ada pemikiran yang lain yaitu bahwa
untuk membahas suatu masalah, sebaiknya dilibatkan semua bidang studi yang
mungkin secara wajar dapat saling membahas.
Integrated curriculum adalah kurikulum yang pelaksanaannya disusun secara menyeluruh untuk
membahas suatu pokok masalah tertentu. Pembahasan tersebut dapat dengan cara
menggunakan berbagai mata pelajaran yang relevan dalam satu bidang studi atau
antar bidang studi. Topik pembahasan ditentukan secara demokratis antara
peserta didik dengan guru. Meode yang digunakan dengan pendekatan student
centerd, problem solving, dan CBSA. Kalau integrated curriculum
dapat dilakukan dengan baik, harapan dari hasil belajar akan mengakibatkan yang
bersangkutan dapat tertanam : learn to know, learn to do, learn to be, dan
learn to leve together. Kesulitan utama dalam pelaksaan integrated
curriculum karena di lembaga pendidikan guru, sebelum yang bersangkutan
menjadi guru tidak pernah dilatih atau disiapkan untuk melaksanakan kurikulum
tersebut. Dengan digalakkannya kurikulum muatan lokal sebetulnya guru telah
melakukan integrated curriculum.
No comments:
Post a Comment