Wednesday, October 15, 2014

DOWNLOAD RPP SILABUS SD KURIKULUM 2013 SEMESTER I GRATIS

Download RPP dan Silabus Kurikulum 2013
Silahkan Bapak Ibu klik link dibawah untuk mengunduhnya...

 Kelas 1 SD
RPP + SILABUS Kelas 1 SD Kurikulum 2013
RPP SD Kurikulum 2013 Semester 1 Diri Sendiri  Jujur Tertib dll
RPP SD Kurikulum 2013 Semester 1 Kegemaranku
RPP SD Kurikulum 2013 Semester 1 Kegiatanku
RPP SD Kurikulum 2013 Semester 1 Keluargaku


Kelas 2 SD
RPP Kelas + SILABUS 2 SD Kurikulum 2013
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 2 Semester 1 Hidup Rukun
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 2 Semester 1 Bermain di Lingkungan
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 2 Semester 1 Tugas Sehari-hari
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 2 Semester 1 Aku dan Sekolahku


Kelas 4 SD
RPP + SILABUS Kelas 4 SD Kurikulum 2013
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 4 Semester 1 Indahnya Kebersamaan
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 4 Semester 1 Selalu Berhemat Energi
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 4 Semester 1 Peduli Terhadap Makhluk Hidup
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 4 Semester 1 Berbagai Pekerjaan
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 4 Semester 1 Pahlawanku


Kelas 5 SD
RPP + SILABUS Kelas 5 SD Kurikulum 2013
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 5 Semester 1 Bermain dengan Benda-benda disekitar
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 5 Semester 1 Peristiwa dalam kehidupan
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 5 Semester 1 Hidup Rukun
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 5 Semester 1 Berbagai Pekerjaan
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 5 Semester 1 Bangga sebagai Bangsa Indonesia







Sunday, June 1, 2014

Downlod Patch dapodik versi 2.08

Di akhir bulan Mei ini aplikasi dapodikdas 207 akan expired dan akan segera digantikan oleh aplikasi dapodik versi 208 yang tentu saja kita sebagai operator wajib untuk mengupdatenya dengan patch 208.
Silahkan klik tombol download gratis Patch dapodik versi 2.08 rar di bawah ini  (lewat Ziddu)

http://downloads.ziddu.com/download/23811237/PatchDapodikdas208.rar.html

Berikut cara instalasi patch dapodik versi 2.08

1. Klik kanan pada file patch yang sudah di download, lalu pilih run as administrator


download patch dapodik 208 versi terbaru cara instal dapodik versi 2.08

2. Klik lanjut

3. Tunggu proses ekstraksi file patch 208

4. Klik Selesai

Silakan buka aplikasi, jika masih muncul tulisan expired, tekan keyboard F5 atau klik kanan mouse pilih reload. Selesai

(sumber:http://jetjetsemut.blogspot.com)

Wednesday, May 14, 2014

Dampak Sertifikasi Terhadap Masa Depan Pendidikan Bangsa


"JJM harus minimal 24 jam (kecuali daerah khusus), harus mengajar sesuai sertifikat pendidiknya, siswa minimal diatas 20 orang (kecuali didaerah khusus)".

Mungkin sudah menjadi tradisi dan sudah menjadi rahasia umum kalau guru melakukan kecurangan untuk mencapai jumlah jam mengajar 24 jam dalam bentuk manipulasi data dsb, kini guru dihadapkan pada permasalahan baru yang tentunya akan menghambat mengalirnya dana Sertifikasi ke kantong pribadi yakni siswa minimal di atas 20 orang.

Kini guru juga harus mengakali agar supaya per kelas/ROMBEL jumlahnya minimal 20 orang.
Kita tunggu saja apa yang akan terjadi..... Kalau sampai siswa-siswi penerus bangsa ini menjadi korbannya, maka saran saya agar dana tunjangan sertifikasi dihapuskan, sebab sudah merusak citra guru dan lebih parah lagi merusak masa depan bangsa !!! "Kasian Pak/Bu, mereka yang harus jadi korban"

Download ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU word file (DOCX)



ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU – PKP 1 (APKG–PKP 1) PGSD
LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Nama Mahasiswa
:
Mata Pelajaran
:
NIM
:
Waktu (jam)
:
Tempat Mengajar
:
Hari,Tanggal
:
Kelas
:
UPBJJ-UT
:

PETUNJUK
Baca dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan digunakan oleh guru/mahasiswa ketika mengajar. Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalam rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian di bawah ini :

...................
Untuk mendownload versi ms word silahkan 
http://downloads.ziddu.com/download/23778456/APKG.doc.html

Peranan Guru dalam Evaluasi Pembelajaran




A.    DEVINISI DAN TAHAPAN EVALUASI

Rumusan sederhana tentang mengevaluasi adalah menempatkan sesuatu nilai atas dasar timbangan ( judgment ) . Menimbang bukanlah sesuatu yang independen, melainkan atas informasi-informasi yang merupakan prasyarat untuk mengambil keputusan.
Evaluasi dapat digambarkan sebagai berikut :

Jadi evaluasi dapat dirumuskan sebagai proses memperoleh informasi dan menggunakanya judgment yang pada akhirnya digunakan untuk mengabil keputusan.
Ada empat  tahap dalam evaluasi yaitu ;

Tahap 1        Persiapan evaluasi
Tahap 2        Memperoleh informasi yang diperlukan
Tahap 3        Membentuk judgment
Tahap 4        Menggunakan judgment didalam pengambilan keputusan  dan mempersiapkan
                     laporan evaluasi.
Kunci pokok dalam ke empat langkah evaluasi adalah:
  1. Tahap persiapan, menentukan jenis informasi yang diperlukandan memutuskan bagaimana dan kapan informasi itu di peroleh.
  2. Tahap pengumpulan informasi , memperoleh informasi sebanyak mungkin
  3. Tahap membentuk Judgment  dibuat dengan membandingkan informasi terhadap kriteria terpilih
  4. Tahap mengambil keputusan dan pelaporan, mencatat temuan penting daln menemukan rencana

B.     MEMILIH TEHNIK YANG TEPAT

Pada tahap pertama kita menentukan yang hendak di evaluasi . setelah itu kita perlu menentukan dan memilih alat untuk mengumpulkan informasi.
Ada dua tahap yang perlu ditempuh yaitu :

1.      Tahap 1 : Memilih Tehnik yang tepat
Ada empat tehnik yang bisa digunakan guru untuk memperoleh informasi tentang dirinya dan siswa yaitu : inkuiri ; observasi,analisis dan testing
Inkuiri adalah bertanya, jika kita ingin tahu pendapat,perasaandan kegemaran seseorang tanyakan pada orang itu.
Observasi dibuat guru mana kala dia melihat,merasakan , mendengarkan atau menggunakan sebagai penginderaan untuk mengetahui berbagai hal yang terjadi di kelas
Analisis adalah proses memecah dan memilah sesuatu kedalam bagian-bagian.  
Testing digunakan pada saat ada situasi umum dimana semua siswa merespon ada petunjuk umum tentang bagai mana siswa memberikan respon serta ada aturan umum dalam pemberian nilaidan deskripsi unjuk kerja siswa.

2. Tahap 2 : Memilih Instrumen yang Paling Baik
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk membantu kita mengumpulkan informasi
Ada empat tipe alat pengumpulan data yaitu : tes,daftar cek,skala penilaian dan kuisioner
     Tes adalah alat yang menyajikan situasi umum dimana semua siswa merespons, ada petunjuk umum, dan aturan umum penskoran jawaban siswa
Daftae cek pada dasarnya adalah daftar kriteria atau ’’ sesuatu untuk mencari ’’ untuk menilai hasil kinerja atau hasil akhir.
Skala penilaian sama halnyadengan daftar cekyang dilengkapi dengan skala nilai seperti,Baik, Cukup, Kurang dan sebagainya
Kuisioner berguna untuk mengumpulkan pendapat , perasaan dan minat.

C.     MENULIS BUTIR SOAL YANG EFEKTIF

Butir soal untuk mengukur hasil belajar harus dikembangkan atas dasar tujuan Instruksional

Menulis Butir Soal
A. Butir soal uraian
     Bentuk soal uraian atau lazim pula disebut tes esai adalah sesuatu bentuk soal yang harus dipecahkan siswa dengan memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk mengemukakan berbagai pendapat dan analisnya terhadap soal tersebut.
            Di dalam menyusun soal uraian guru hendaknya memperhatikan persyaratan-persyaratan berikut:
1)      Rumuskanlah setiap butir soal secara jelas dan spesifik
2)      Pertimbangkanlah/pilihlah topik-topik pokok yang diujikan, sehingga soal yang disajikan cukup mewakili keseluruhan materi yang akan dinilai
3)      Setiap butir soal hendaknya berisi satu persoalan
4)      Dalam rumusan soal hendaknya sudah tersirat tentang kemungkinan jawaban yang diminta

Agar rumusan soal uraian tidak menimbulkan berbagai tafsiran, perlu dilakukan perbaikan dengan memfokuskan rumusan soal untuk mengukur kecakapan-kecakapan berikut:
1)      Memecahkan masalah
2)      Menganalisis
3)      Memperbandingkan
4)      Mengkritik
5)      Memberi contoh
6)      Menyimpulkan
7)      Menyatakan maksud
8)      Menjelaskan sebab akibat
9)      Menyatakan hubungan

B. Butir soal jamak
            Soal pilihan jamak hendaknya disusun dengan memperhatikan kriteria sebagai berikut.
1)      Menyajikan masalah atau pertanyaan tunggal
2)      Mengukur hasil belajar yang dapat diuji dengan memilih jawaban benar atau paling benar diantara alternatif yang disediakan
3)      Alternatif jawaban dirumuskan secara homogen dalam hal rumusan kata, penulisan, panjang kalimat dan sebagainya
4)      Alternatif mengikuti logika dan keabsahan yang berkesinambungan dengan stem
5)      Alternatif mengandung distraktor

C. Butir soal benar-salah
            Soal benar-salah sering kali dikritik karena dipandang mengandung kemungkinan tebakan. Persyaratan-persyaratan berikut harus dipertimbangkan dalam menulis soal benar-salah:
1)      Gunakan rumusan kalimat dan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa. Hindari rumusan kalimat yang mengkaburkan pengertian, hindari bahasa yang berbelit-belit
2)      Rumusan setiap butir soal bukan rumusan-rumusan kalimat yang dikutip langsung dari buku
3)      Jika soal menunjukkan pendapat, tegaskanlah pendapat siapa yang dimaksud
4)      Hindarkan soal yang memberikan jawaban terhadap soal lain
5)      Hindarkan soal yang saling bergantung dengan soal yang lain
6)      Kunci jawaban harus disusun secara acak
7)      Hindarkan kata-kata atau kalimat yang sifatnya menjebak
8)      Susunlah soal dari yang mudah sampai dengan yang sukar

D. Butir soal menjodohkan
            Soal menjodohkan biasanya digunakan untuk menguji hubungan seperti:
1)      Istilah dan definisinya
2)      Peristiwa sejarah dan waktu
3)      Alat dan kegunaannya
4)      Masalah dan pemecahannya
5)      Elemen dan simbolnya
6)      Penyebab dan akibatnya
7)      Gambar dan tafsirannya
Beberepa persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam menulis soal menjodohkan adalah sebagai berikut.
1)      Hubungan antara dua hal yang diukur harus tampak dalam kedua daftar
2)      Dasar untuk menentukan penjodohan harus jelas
3)      Jumlah alternatif harus lebih banyak dari jumlah soal, sekitar 50%
4)      Daftar yang lebih pendek sebaiknya tidak lebih dari tujuh atau delapan butir

D. MENGOLAH HASIL PENGUKURAN

1. Evaluasi formatif
     Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dimaksudkan untuk mengetahui keberhasilan proses mengajar di dalam mencapai tujuan instruksional yang sudah ditetapkan. Oleh karena itu, evaluasi formatif ini bermaksud pula mengetahui seberapa jauh tujuan-tujuan instruksional tersebut sudah dicapai siswa. Evaluasi formatif dimaksudkan pula untuk menilai keberhasilan proses mengajar dan melakukan perbaikan terhadap proses belajar mengajar. Di dalam evaluasi formatif , soal tes harus berdasarkan kepada tujuan instruksional khusus (TIK) yang sudah dirumuskan di awal satuan pelajaran. Pengolahan data hasil evaluasi formatif berkaitan dengan penggunaan standar mutlak. Biasanya sudah ditetapkan standar minimal yang harus dicapai oleh siswa secara individual. Biasanya digunakan standar mutlak 100% sebagai bahan pembanding terhadap jumlah presentase yang dicapai.

2. Penggunaan hasil penilaian formatif
     Hasil penilaian formatif digunakan untuk:
a.       Menetapkan apakah proses mengajar tersebut diulangi atau bisa dilanjutkan dengan satuan pelajaran lainnya
b.      Merumuskan aspek apa yang perlu dijelaskan kembali kepada murid
c.       Digunakan sebagai bahan pertimbangan di dalam membantu menentukan nilai murid pada penilaian sumatif


3. Evaluasi Sumatif
    Penilaian sumatif berfungsi untuk mengetahui tingkat keberhasilan murid di dalam belajar. Dengan kegiatan penilaian sumatif, guru dapat menggolongkan murid kepada kelompok rendah, rata-rata dan tinggi, sesuai dengan posisi yang diduduki di dalam kelompoknya. Hasil evaluasi sumatif dinyatakan dalam grading seperti skala 0-10; A, B, C, D; 0-100. Penilaian sumatif ini mempunyai ruang lingkup yang lebih luas daripada penilaian formatif. Dengan demikian, guru tidak mungkin membuat soal berdasarkan seluruh TIK yang sudah dirumuskan pada satuan pelajaran. Dalam tes sumatif disusun berdasarkan tujuan instruksional Umum dan Pokok-pokok bahasan yang penting. Maksudnya adalah soal tersebut harus mewakili seluruh materi pelajaran yang terdapat dalam seluruh satuan pelajaran dari program pengajaran tersebut. Di dalam penilaian sumatif, aspek tingkah laku yang dinilai meliputi pengetahuan, keterampilan dan mungkin pada aspek sikap.


Perkembangan Sosial, Moral dan Sikap


A. PERKEMBANGAN SOSIAL
     Bertalian dengan perkembangan social anak, peranan orang tua sangat penting, terutama dalam mengembangkan keterampilan bergaul bagi anak. Oleh karena itu selain memberi anak kepercayaan dan kesempatan, orang tua juga diharapkan dapat memberi perguatan melalui pemberian ganjaran atau hadiah pada saat anak berprilaku positif. Sebaliknya orang tua juga berkewajiban memberi hukuman kepada anak apabila anak bertingkah negative atau melakukan berbagai kesalahan.

1. Ganjaran atau Hadiah
      Ganjaran atau hadiah ialah berbagai bentuk apresiasi atau penghargaan terhadap suatu prestasi yang telah dicapai oleh suatu atau sekelompok anak dalam aktifitas tertentu. Pada umumnya hadiah atau ganjaran diberikan setelah anak mencapai prestasi atau menghasilkan sesuatu yang dapat dibanggakan baik oleh teman, guru, orang tua, dan dirinya sendiri.
       Terdapat tiga fungsi hadiah yang amat penting dalam pendidikan, yaitu:
a. Memiliki nilai pendidikan
Di samping merupakan suatu benda nyata, hadiah juga mempunyai makna, anak akan  segera mengetahui apabila dia menerima hadiah dari orang tua atau guru, ia dapat menginteprestasikan bahwa dia telah dapat berbuat baik yang dapat menyenangkan orang tua dan gurunya.
b. Memberikan motivasi kepada anak
Fungsi kedua hadiah adalah agar dapat memberikan motivasi kepada anak untuk mau mengulangi perilaku yang dapat diterima bahkan dapat ditingkatkan lebih baik lagi. Di samping itu hadiah juga dapat mendorong anak untuk mendorong anak untuk mencapai prestasi lebih tinggi lagi.
c. Memperkuat perilaku
Hadiah yang diberikan kepada anak juga berfungsi untuk memperkuat perilaku anak yang dapat diterima lingkungannya. Ini berarti menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan diri dan pemahaman bahwa sesuatu yang dilakukan tersebut betul dan diakui kebenarannya oleh lingkungan setempat.  

2. Hukuman
      Hukuman merupakan sanksi fisik maupun psikis terhadap suatu kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan oleh anak dengan sengaja. Dalam hubungan ini sukar menentukan suatu kesalahan yang dibuat oleh anak kecil, apakah kesalahan atau pelanggaran tersebut dilakukan dengan sengaja atau tidak.

a. Fungsi Hukuman

1) Fungsi Restriktif
    Dengan diberikannya suatu hukuman terhadap anak, ini berarti bahwa pengulangan perilaku yang tidak diharapkan dalam masyarakat tidak akan terjadi lagi, sebab apabila
seorang anak pernah membuat kesalahan dan menerima hukuman, maka diharapkan     bahwa pada kesempatan lain dia tidak akan berbuat serupa.

2) Hukuman sebagai fungsi pendidikan
Tindakan orang tua yang paling utama adalah memberikan penjelasan kepada anak tentang pemahaman adanya peraturan yang berkaitan dengan perbuatan salah atau benar. Apa bila anak berbuat salah orang tua harus segera menegur dan menjelaskan mengapa perbuatan tersebut salah, selanjutnya diberitahukan bagai mana seharusnya tindakan itu benar.

3. Hukuman sebagai penguat motivasi
    Hukuman yang diberikan kepada anak dapat berfungsi memperkuat motivasi terutama bertalian dengan perilaku yang bersifat negative yang tidak diharapkan orang tua maupun gurunya. Sebaiknya pemberian hukuman disamping dimarahi juga sekaligus diberikan pengarahan atau nasihat yang dapat merupakan “ hadiah’’ moril dan motivasi bagi anak untuk dapat berperilaku sesuai yang diharapkan.

b. Syarat-syarat Hukuman
1.    Sebaiknya hukuman segera diberikan kepada anak yang membuat kesalahan da mendapat hukuman
2.    diberikan secara konsisten , dalam arti untuk pelanggaran tertentu telah “ dipersiapkan’’ jenis hukumannya.
3.    hokum yang diberikan harus bersifat kostruktif. Tujuan pemberian hukuman tersebut adalah untuk membina dan mengadakan perubahan perilaku anak.
4.    hukuman yang diberikan bersifat impresional. Hukuman yang diberikan jangan ditujukan pada pribadi anak, akan tetapi untuk mengubah perilaku anak dengan maksud tidak mengulangi perbuatan yang salah tersebut dikemudian hari.
5.    dalam memberi hukuman harus disertai alas an.
6.    hukuman juga dapat dipergunakan sebagai alat mengembangkan hati nurani anak, sehinggadapat mengembangkan kontrol dari dalam dirinya sendiri.
7.    hukuman diberian pada tempat dan waktuyang tepat, sehingga anak tidak merasa malu terhadap teman atau kelompoknya.

B. PERKEMBANGAN MORAL DAN SIKAP

Beberapa proses pembentukan perilaku moral dan sikap anak
1.    Imitasi ( Imitasion )
      Imitasi berarti peniruan sikap, cara pandang, serta tingkah laku orang lain yang dilakukan dengan sengaja oleh anak. Pada umumnya anak mulai mengadakan imitasi  atau peniruan sejak usia 3 tahun, yaitu meniru perilaku orang lain yang ada disekitarnya. Anak perempuan meniru ibunya, kakak perempuan atau orang lain di rumah, demikian juga anak laki-laki. Menurut hasil penelitian psikologi, berdasarkan tes psikologi yang diberikan pada anak, dinyatakan bahwa secara nyata, anak yang menolak orang tuanya memang tidak meniru perilaku orang tuanya akan tetapi dengan tanpa disadarinyaanak meniru sikap orang tuanya yang dapat mempengaruhi perilaku anak tersebut.


2. Internalisasi

      Internalisasi adalah suatu proses yang merasuk pada diri seseorang ( anak ) karena     pengaruh sosial yang paling mendalam dan paling langgeng dalam kehidupan orang tersebut.

3.   Introvert dan Ekstrovert
     Introvert adalah kecenderungan seseorang menarik diri dari lingkungan sosialnya. Minat, sikap atau keputusan – keputusan  yang diambil selalu berdasarkan pada perasaan, pemikiran dan pengalamanya sendiri.
     Sebaliknya ekstrovert adalah kecenderungan seseorang untuk mengarahkan perhatian keluar dirinya, sehingga segala minat, sikap, dan keputusan-keputusan yang diambil lebih banyak ditentukan oleh orang lain atau berbagai  peristiwa  yang terjadi diluar dirinya.

4.    Kemandirian
Dalam pengertian umum kemandirian adalah kemampuan seseorang untuk berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain baik dalam bentuk material maupun moral. Sedangkan pada anak pengertian kemandirian sering di kaitkan dengan kemampuan anak untuk melakukan segala sesuatu berdasarkan kekuatan  sendiri tanpa bantuan orang dewasa..
Dasar kemandirian adalah adanya rasa percaya diri seseorang untuk menghadapi sesuatu dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan pada anak rasa percaya dira ini selalu berkembang sesuai dengan bertambahnya usia dan pengalaman serta bimbingan dari orang dewasa, antara lain guru, orang tua, kakak dan orang lain yang ada disekitarnya.

5.  Ketergantungan
Anak usia 6 – 12 tahun karena kebutuhan hidupnya sangat tergantung pada orang tua atau orang dewasa lain, terutama yang masih ada hubungan keluarga, misalnya kakak kandung, atau orang lain yang tinggal satu rumah dengannya. Tetepi karena bertambahnya usia dan perkembangan jasmani rohaninya, ketergantungan tersebut makin berkurang dan timbulah rasa ingin mandiri.
Ketergantungan atau overdependency, ditandai dengan perilaku anak yang bersifat ’’ke kanak-kanakan ’’ perilakunya tidak sesuai dengan anak lain yang sebaya usianya.

6.  Bakat
     Bakat atau aptitude merupakan potensi dalam diri seseorang yang dengan adanya rangsangan tertentu memungkinkan orang tersebut dapat mencapai sesuatu tingkat kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus yang sering kali melebihi orang lain. Misalnya seseorang yang memiliki bakat menulis sehingga dapat menyusun berbagai cerita yang menarik.
     Menurut ilmu pengetahuan terdapat dua jenis bakat yang dimiliki dan dapat dikembangkan, yaitu :
a.    Bkat yang bertalian dengan kemahiran atau kemampuan mengenai sesuatu bidang pekerjaan khusus. Contonya : berdagang, menulis dll
b.    Bakat yang diperlukan untuk berhasil dalam tipe pendidikan khusus, misalnya bakat melihat ruang ( dimensi ) yang diperlukan oleh orang arsitek. Bakat semacam ini disebut juga scholastic  aptitude