Kegiatan Belajar 1
Konstruktivisme dalam pembelajaran IPA
A.
Pandangan Tentang Belajar dan Mengajar
Tugas guru dalam mengajar antara lain
adalah membantu transfer belajar. Tujuan transfer belajar ialah menerapkan
hal-hal yang telah dipelajari pada situasi baru, artinya apa yang telah
dipelajari itu dibuat umum sifatnya.
Bigge (dalam Dahar, 1989) merangkum
perbedaan penting antara teori belajar perilaku dan teori belajar kognitif.
Seorang guru penganut teori perilaku berkeinginan untuk mengubah perilaku
siswanya, sedangkan guru yang berorientasi teori kognitif berkeinginan untuk
mengubah pemahaman siswanya.
Sesungguhnya ada dua kutub belajar
dalam pendidikan, yaitu tabula rasa dan konstruktivisme. Menurut rujukan tabula
rasa siswa diibaratkan sebagai kertas putih yang dapat ditulisi apa saja oleh
gurunya atau ibarat wadah kosong yang dapat diisi apa saja oleh gurunya.
Menurut rujukan konstruktivisme setiap orang yang belajar sesungguhnya
membangun pengetahuannya sendiri.
1.
Struktur Kognitif
Struktur kognitif seseorang pada
suatu saat meliputi segala sesuatu yang telah dipelajari oleh seseorang.
2.
Konsep dan konsepsi
Konsep dan konsepsi merupakan dua
istilah yang sering dipertukarkan penggunannya, padahal keduanya berbeda baik
dalam pengertian maupun penggunaannya. Konsep bersifat lebih umum dan dikenal
atau diumumkan berdasarkan kesepakatan, sedangkan konsepsi bersifat khusus atau
spesifik dan individual.
B.
Pandangan Konstruktivis tentang Belajar IPA
1.
Belajar sebagai perubahan konsepsi
Menurut pandangan konstuktivisme
keberhasilan belajar bergantung bukan hanya pada lingkungan atau kondisi
belajar, tetapi juga pada pengetahuan awal siswa.
2.
Perubahan konsepsi dalam Pembelajaran IPA
Dalam perspektif konstruktivisme
belajar itu merupakan proses perubahan konsepsi. Olah karena belajar dipandang
sebagai perubahan konsepsi maka dapat dikatakan belajar merupakan suatu
kegiatan yang rasional.
3.
Pentingnya Konteks
Perubahan konsepsi akan terjadi
apabila kondisi yang memungkinkan terjadinya perubahan konsepsi terpenuhi dan
tersedia konteks ekologi konsepsi untuk berlangsungnya perubahan itu.
C.
Model-model pembelajaran untuk perubahan
konsepsi
Dikenal beberapa model pembelajaran
yang dilandasi konstruktivisme yaitu model siklus belajar, model pembelajaran
generatif, model pembelajaran interaktif, model CLIS dan model strategi
pembelajaran kooperatif atau CLS. Masing-masing model tersebut memiliki
kekhasan tersendiri tetapi semuanya mengembangkan kemampuan struktur kognitif
untuk membangun pengetahuan sendiri melalui berpikir rasional.
D.
Contoh model pembelajaran konstruktivisme
Salah satu contoh yang disarankan
adalah memulai dari apa yang menurut siswa hal yang biasa, padahal sesungguhnya
tidak demikian.
Dicontohkan model untuk pembelajaran
mengenai cacing tanah melalui ketiga tahap dalam pembelajaran konstruktivisme
1.
Fase eksplorasi
2.
Fase klrafikasi
3.
Fase Aplikasi
Kegiatan Belajar 2
Model Pembelajaran
Salah satu
pembelajaran yang ditawarkan untuk meningkatkan mutu pembelajaran IPA seklah
dasar adalah model pembelajaran yang didasarkan pada pandangan konstruktivis
karena dianggap paling sesuai dengan karakteristik pembelajaran IPA.
Model
pembelajaran IPA yang dikembangkan berdasarkan pandangan konstruktivis ini
memperhatikan dan mempertimbangkan pengetahuan awal siswa yang mungkin
diperoleh di luar sekolah.
A.
Model Pembelajaran Interaktif
1.
Pengertian
Model ini dirancang agar siswa
bertanya dan kemudian menemukan jawaban dari pertanyaan mereka sendiri.
2.
Langkah-langkah model pembelajaran interaktif
a.
Persiapan
b.
Kegiatan penjelajahan
c.
Pertanyaan anak
d.
Penyelidikan
e.
Refleksi
3.
Contoh Model Pembelajaran Interaktif
a.
Persiapan
b.
Kegiatan Penjelajahan
c.
Pertanyaan anak
d.
Penyelidikan
e.
Refleksi
4.
Kebaikan dan keterbatasannya
Salah satu kebaikan dari model
pembelajaran interaktif adalah bahwa siswa belajar mengajukan pertanyaan,
mencoba merumuskan pertanyaan dan mencoba menemukan jawaban terhadap
pertanyaannya sendiri dengan melakukan kegiatan (Observasi, penyelidikan)
Sayangnya karena dipolakan seperti
itu, ternyata model ini menjadi rutin dan kehilangan tujuannya yang esensi.
B.
Model Pembelajaran Terpadu (Integrated)
1.
Pengertian
Model pembelajaran terpadu merupakan
salah satu model yang sedang trend dilakukan dewasa ini. Berdasarkan sifat
keterpaduannya pembelajaran terpadu dapat dibedakan menjadi tiga, yakni model
dalam satu disiplin ilmu, model antar bidang dan dalam lintas siswa.
Perkembangan dan kebutuhan anak dapat
diterangkan sebagai berikut : Siswa SD secara alamiah tidak dapat berpikir dan
memandang mata pelajaran serta terkotak-kotak.
Karakteristik mata pelajaran IPA
perlu diperhatikan dalam menyusun pembelajaran terpadu. IPA merupakan hasil
kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi
tentang alam sekitarnya yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses
ilmiah seperti penyelidikan penyusunan dan pengjujian gagasan.
2.
Langkah-langkah Penyusunan Model Pembelajaran
Terpadu.
3.
Contoh model pembelajaran terpadu
4.
Kebaikan dan keterbatasannya
Melalui pembelajaran siswa diajak
untuk melakukan pengelompokan berdasarkan hal yang teramati oleh mereka.
Keterbatasannya jika konsepnya sudah kompleks, sulit dipadukan atau guru
mengalami kesulitan untuk memadukannya.
C.
Model pembelajaran siklus belajar (Learning
Cycle)
1.
Pengertian
Suatu program pengembangan pendidikan
saisn di Amerika Serikat.
2.
Urutan Pembelajaran
a.
Eksplorasi
b.
Pengenalan konsep
c.
Penerapan konsep
3.
Contoh model pembelajaran siklus belajar (Kelas
5 caturwulan ke-1)
a.
Tujuan
b.
Konsep : Hubungan antarmakhluk hidup
4.
Kebaikan dan keterbatasannya.
Jumlah tahap yang hanya tiga termasuk
sederhana dan mudah diingat namun memunculkan situasi konflik tidak selalu
berhasil.
D.
Model Pembelajaran Belajar IPA atau CLIS
(Children Learning in Science)
1.
Pengertian
Rangkaian fase pembelajaran pada
model CLIS oleh Driver (1988) diberi nama general structure of a constructivist
teaching sequence
2.
Urutan Pembelajaran
Model CLIS terdiri atas lima tahap
utama yakni :
a.
Orientasi
b.
Pemunculan gagasan
c.
Penyusunan ulang gagasan
d.
Penerapan gagasan
e.
Pemantapan gagasan
3.
Contoh Model Pembelajaran CLIS
Contoh model CLIS untuk konsep
pernapasan dikelas IV caturwulan ke-2
4.
Kebaikan dan keterbatasannya
Kejelasan setiap tahap dalam CLIS tidak
selalu mudah dilaksanakan, walaupun semula direncanakan dengan baik. Kesulitan
ini terutama untuk pindah dari satu fase ke fase lainnya, terutama dari
pertukaran gagasan ke situasi konflik.
No comments:
Post a Comment