Wednesday, May 14, 2014

Peranan Guru dalam Evaluasi Pembelajaran




A.    DEVINISI DAN TAHAPAN EVALUASI

Rumusan sederhana tentang mengevaluasi adalah menempatkan sesuatu nilai atas dasar timbangan ( judgment ) . Menimbang bukanlah sesuatu yang independen, melainkan atas informasi-informasi yang merupakan prasyarat untuk mengambil keputusan.
Evaluasi dapat digambarkan sebagai berikut :

Jadi evaluasi dapat dirumuskan sebagai proses memperoleh informasi dan menggunakanya judgment yang pada akhirnya digunakan untuk mengabil keputusan.
Ada empat  tahap dalam evaluasi yaitu ;

Tahap 1        Persiapan evaluasi
Tahap 2        Memperoleh informasi yang diperlukan
Tahap 3        Membentuk judgment
Tahap 4        Menggunakan judgment didalam pengambilan keputusan  dan mempersiapkan
                     laporan evaluasi.
Kunci pokok dalam ke empat langkah evaluasi adalah:
  1. Tahap persiapan, menentukan jenis informasi yang diperlukandan memutuskan bagaimana dan kapan informasi itu di peroleh.
  2. Tahap pengumpulan informasi , memperoleh informasi sebanyak mungkin
  3. Tahap membentuk Judgment  dibuat dengan membandingkan informasi terhadap kriteria terpilih
  4. Tahap mengambil keputusan dan pelaporan, mencatat temuan penting daln menemukan rencana

B.     MEMILIH TEHNIK YANG TEPAT

Pada tahap pertama kita menentukan yang hendak di evaluasi . setelah itu kita perlu menentukan dan memilih alat untuk mengumpulkan informasi.
Ada dua tahap yang perlu ditempuh yaitu :

1.      Tahap 1 : Memilih Tehnik yang tepat
Ada empat tehnik yang bisa digunakan guru untuk memperoleh informasi tentang dirinya dan siswa yaitu : inkuiri ; observasi,analisis dan testing
Inkuiri adalah bertanya, jika kita ingin tahu pendapat,perasaandan kegemaran seseorang tanyakan pada orang itu.
Observasi dibuat guru mana kala dia melihat,merasakan , mendengarkan atau menggunakan sebagai penginderaan untuk mengetahui berbagai hal yang terjadi di kelas
Analisis adalah proses memecah dan memilah sesuatu kedalam bagian-bagian.  
Testing digunakan pada saat ada situasi umum dimana semua siswa merespon ada petunjuk umum tentang bagai mana siswa memberikan respon serta ada aturan umum dalam pemberian nilaidan deskripsi unjuk kerja siswa.

2. Tahap 2 : Memilih Instrumen yang Paling Baik
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk membantu kita mengumpulkan informasi
Ada empat tipe alat pengumpulan data yaitu : tes,daftar cek,skala penilaian dan kuisioner
     Tes adalah alat yang menyajikan situasi umum dimana semua siswa merespons, ada petunjuk umum, dan aturan umum penskoran jawaban siswa
Daftae cek pada dasarnya adalah daftar kriteria atau ’’ sesuatu untuk mencari ’’ untuk menilai hasil kinerja atau hasil akhir.
Skala penilaian sama halnyadengan daftar cekyang dilengkapi dengan skala nilai seperti,Baik, Cukup, Kurang dan sebagainya
Kuisioner berguna untuk mengumpulkan pendapat , perasaan dan minat.

C.     MENULIS BUTIR SOAL YANG EFEKTIF

Butir soal untuk mengukur hasil belajar harus dikembangkan atas dasar tujuan Instruksional

Menulis Butir Soal
A. Butir soal uraian
     Bentuk soal uraian atau lazim pula disebut tes esai adalah sesuatu bentuk soal yang harus dipecahkan siswa dengan memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk mengemukakan berbagai pendapat dan analisnya terhadap soal tersebut.
            Di dalam menyusun soal uraian guru hendaknya memperhatikan persyaratan-persyaratan berikut:
1)      Rumuskanlah setiap butir soal secara jelas dan spesifik
2)      Pertimbangkanlah/pilihlah topik-topik pokok yang diujikan, sehingga soal yang disajikan cukup mewakili keseluruhan materi yang akan dinilai
3)      Setiap butir soal hendaknya berisi satu persoalan
4)      Dalam rumusan soal hendaknya sudah tersirat tentang kemungkinan jawaban yang diminta

Agar rumusan soal uraian tidak menimbulkan berbagai tafsiran, perlu dilakukan perbaikan dengan memfokuskan rumusan soal untuk mengukur kecakapan-kecakapan berikut:
1)      Memecahkan masalah
2)      Menganalisis
3)      Memperbandingkan
4)      Mengkritik
5)      Memberi contoh
6)      Menyimpulkan
7)      Menyatakan maksud
8)      Menjelaskan sebab akibat
9)      Menyatakan hubungan

B. Butir soal jamak
            Soal pilihan jamak hendaknya disusun dengan memperhatikan kriteria sebagai berikut.
1)      Menyajikan masalah atau pertanyaan tunggal
2)      Mengukur hasil belajar yang dapat diuji dengan memilih jawaban benar atau paling benar diantara alternatif yang disediakan
3)      Alternatif jawaban dirumuskan secara homogen dalam hal rumusan kata, penulisan, panjang kalimat dan sebagainya
4)      Alternatif mengikuti logika dan keabsahan yang berkesinambungan dengan stem
5)      Alternatif mengandung distraktor

C. Butir soal benar-salah
            Soal benar-salah sering kali dikritik karena dipandang mengandung kemungkinan tebakan. Persyaratan-persyaratan berikut harus dipertimbangkan dalam menulis soal benar-salah:
1)      Gunakan rumusan kalimat dan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa. Hindari rumusan kalimat yang mengkaburkan pengertian, hindari bahasa yang berbelit-belit
2)      Rumusan setiap butir soal bukan rumusan-rumusan kalimat yang dikutip langsung dari buku
3)      Jika soal menunjukkan pendapat, tegaskanlah pendapat siapa yang dimaksud
4)      Hindarkan soal yang memberikan jawaban terhadap soal lain
5)      Hindarkan soal yang saling bergantung dengan soal yang lain
6)      Kunci jawaban harus disusun secara acak
7)      Hindarkan kata-kata atau kalimat yang sifatnya menjebak
8)      Susunlah soal dari yang mudah sampai dengan yang sukar

D. Butir soal menjodohkan
            Soal menjodohkan biasanya digunakan untuk menguji hubungan seperti:
1)      Istilah dan definisinya
2)      Peristiwa sejarah dan waktu
3)      Alat dan kegunaannya
4)      Masalah dan pemecahannya
5)      Elemen dan simbolnya
6)      Penyebab dan akibatnya
7)      Gambar dan tafsirannya
Beberepa persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam menulis soal menjodohkan adalah sebagai berikut.
1)      Hubungan antara dua hal yang diukur harus tampak dalam kedua daftar
2)      Dasar untuk menentukan penjodohan harus jelas
3)      Jumlah alternatif harus lebih banyak dari jumlah soal, sekitar 50%
4)      Daftar yang lebih pendek sebaiknya tidak lebih dari tujuh atau delapan butir

D. MENGOLAH HASIL PENGUKURAN

1. Evaluasi formatif
     Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dimaksudkan untuk mengetahui keberhasilan proses mengajar di dalam mencapai tujuan instruksional yang sudah ditetapkan. Oleh karena itu, evaluasi formatif ini bermaksud pula mengetahui seberapa jauh tujuan-tujuan instruksional tersebut sudah dicapai siswa. Evaluasi formatif dimaksudkan pula untuk menilai keberhasilan proses mengajar dan melakukan perbaikan terhadap proses belajar mengajar. Di dalam evaluasi formatif , soal tes harus berdasarkan kepada tujuan instruksional khusus (TIK) yang sudah dirumuskan di awal satuan pelajaran. Pengolahan data hasil evaluasi formatif berkaitan dengan penggunaan standar mutlak. Biasanya sudah ditetapkan standar minimal yang harus dicapai oleh siswa secara individual. Biasanya digunakan standar mutlak 100% sebagai bahan pembanding terhadap jumlah presentase yang dicapai.

2. Penggunaan hasil penilaian formatif
     Hasil penilaian formatif digunakan untuk:
a.       Menetapkan apakah proses mengajar tersebut diulangi atau bisa dilanjutkan dengan satuan pelajaran lainnya
b.      Merumuskan aspek apa yang perlu dijelaskan kembali kepada murid
c.       Digunakan sebagai bahan pertimbangan di dalam membantu menentukan nilai murid pada penilaian sumatif


3. Evaluasi Sumatif
    Penilaian sumatif berfungsi untuk mengetahui tingkat keberhasilan murid di dalam belajar. Dengan kegiatan penilaian sumatif, guru dapat menggolongkan murid kepada kelompok rendah, rata-rata dan tinggi, sesuai dengan posisi yang diduduki di dalam kelompoknya. Hasil evaluasi sumatif dinyatakan dalam grading seperti skala 0-10; A, B, C, D; 0-100. Penilaian sumatif ini mempunyai ruang lingkup yang lebih luas daripada penilaian formatif. Dengan demikian, guru tidak mungkin membuat soal berdasarkan seluruh TIK yang sudah dirumuskan pada satuan pelajaran. Dalam tes sumatif disusun berdasarkan tujuan instruksional Umum dan Pokok-pokok bahasan yang penting. Maksudnya adalah soal tersebut harus mewakili seluruh materi pelajaran yang terdapat dalam seluruh satuan pelajaran dari program pengajaran tersebut. Di dalam penilaian sumatif, aspek tingkah laku yang dinilai meliputi pengetahuan, keterampilan dan mungkin pada aspek sikap.


No comments:

Post a Comment