A.
DEVINISI DAN TAHAPAN EVALUASI
Rumusan sederhana tentang mengevaluasi adalah menempatkan sesuatu nilai
atas dasar timbangan ( judgment ) . Menimbang bukanlah sesuatu yang independen,
melainkan atas informasi-informasi yang merupakan prasyarat untuk mengambil
keputusan.
Evaluasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Jadi evaluasi dapat dirumuskan sebagai proses memperoleh informasi dan
menggunakanya judgment yang pada akhirnya digunakan untuk mengabil keputusan.
Ada empat tahap dalam evaluasi yaitu
;
Tahap 1 Persiapan evaluasi
Tahap 2 Memperoleh informasi
yang diperlukan
Tahap 3 Membentuk judgment
Tahap 4 Menggunakan judgment
didalam pengambilan keputusan dan
mempersiapkan
laporan evaluasi.
Kunci pokok dalam ke empat langkah evaluasi adalah:
- Tahap persiapan, menentukan jenis informasi yang diperlukandan memutuskan bagaimana dan kapan informasi itu di peroleh.
- Tahap pengumpulan informasi , memperoleh informasi sebanyak mungkin
- Tahap membentuk Judgment dibuat dengan membandingkan informasi terhadap kriteria terpilih
- Tahap mengambil keputusan dan pelaporan, mencatat temuan penting daln menemukan rencana
B. MEMILIH TEHNIK YANG TEPAT
Pada tahap pertama kita menentukan yang hendak di evaluasi . setelah itu
kita perlu menentukan dan memilih alat untuk mengumpulkan informasi.
Ada dua tahap yang perlu ditempuh yaitu :
1. Tahap 1 : Memilih Tehnik yang tepat
Ada empat tehnik yang bisa digunakan guru untuk memperoleh informasi
tentang dirinya dan siswa yaitu : inkuiri ; observasi,analisis dan testing
Inkuiri adalah bertanya, jika kita ingin tahu pendapat,perasaandan
kegemaran seseorang tanyakan pada orang itu.
Observasi dibuat guru mana kala dia melihat,merasakan , mendengarkan atau
menggunakan sebagai penginderaan untuk mengetahui berbagai hal yang terjadi di
kelas
Analisis adalah proses memecah dan
memilah sesuatu kedalam bagian-bagian.
Testing digunakan pada saat ada
situasi umum dimana semua siswa merespon ada petunjuk umum tentang bagai mana
siswa memberikan respon serta ada aturan umum dalam pemberian nilaidan
deskripsi unjuk kerja siswa.
2. Tahap 2 : Memilih Instrumen
yang Paling Baik
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk membantu kita mengumpulkan
informasi
Ada empat tipe alat pengumpulan data yaitu : tes,daftar cek,skala penilaian
dan kuisioner
Tes adalah alat yang menyajikan
situasi umum dimana semua siswa merespons, ada petunjuk umum, dan aturan umum
penskoran jawaban siswa
Daftae cek pada dasarnya adalah daftar kriteria atau ’’ sesuatu untuk
mencari ’’ untuk menilai hasil kinerja atau hasil akhir.
Skala penilaian sama halnyadengan daftar cekyang dilengkapi dengan skala
nilai seperti,Baik, Cukup, Kurang dan sebagainya
Kuisioner berguna untuk mengumpulkan pendapat , perasaan dan minat.
C. MENULIS BUTIR SOAL YANG EFEKTIF
Butir soal untuk mengukur hasil belajar harus dikembangkan atas dasar
tujuan Instruksional
Menulis Butir Soal
A. Butir soal uraian
Bentuk soal uraian atau lazim
pula disebut tes esai adalah sesuatu bentuk soal yang harus dipecahkan siswa
dengan memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk mengemukakan berbagai
pendapat dan analisnya terhadap soal tersebut.
Di dalam menyusun soal
uraian guru hendaknya memperhatikan persyaratan-persyaratan berikut:
1) Rumuskanlah setiap butir soal secara
jelas dan spesifik
2) Pertimbangkanlah/pilihlah
topik-topik pokok yang diujikan, sehingga soal yang disajikan cukup mewakili
keseluruhan materi yang akan dinilai
3) Setiap butir soal hendaknya berisi
satu persoalan
4) Dalam rumusan soal hendaknya sudah
tersirat tentang kemungkinan jawaban yang diminta
Agar rumusan soal uraian tidak
menimbulkan berbagai tafsiran, perlu dilakukan perbaikan dengan memfokuskan
rumusan soal untuk mengukur kecakapan-kecakapan berikut:
1) Memecahkan masalah
2) Menganalisis
3) Memperbandingkan
4) Mengkritik
5) Memberi contoh
6) Menyimpulkan
7) Menyatakan maksud
8) Menjelaskan sebab akibat
9) Menyatakan hubungan
B. Butir soal jamak
Soal pilihan jamak
hendaknya disusun dengan memperhatikan kriteria sebagai berikut.
1) Menyajikan masalah atau pertanyaan
tunggal
2) Mengukur hasil belajar yang dapat
diuji dengan memilih jawaban benar atau paling benar diantara alternatif yang disediakan
3) Alternatif jawaban dirumuskan secara
homogen dalam hal rumusan kata, penulisan, panjang kalimat dan sebagainya
4) Alternatif mengikuti logika dan
keabsahan yang berkesinambungan dengan stem
5) Alternatif mengandung distraktor
C. Butir soal benar-salah
Soal benar-salah sering kali dikritik karena
dipandang mengandung kemungkinan tebakan. Persyaratan-persyaratan berikut harus
dipertimbangkan dalam menulis soal benar-salah:
1) Gunakan rumusan kalimat dan bahasa yang
mudah dimengerti oleh siswa. Hindari rumusan kalimat yang mengkaburkan
pengertian, hindari bahasa yang berbelit-belit
2) Rumusan setiap butir soal bukan
rumusan-rumusan kalimat yang dikutip langsung dari buku
3) Jika soal menunjukkan pendapat,
tegaskanlah pendapat siapa yang dimaksud
4) Hindarkan soal yang memberikan jawaban
terhadap soal lain
5) Hindarkan soal yang saling bergantung
dengan soal yang lain
6) Kunci jawaban harus disusun secara acak
7) Hindarkan kata-kata atau kalimat yang
sifatnya menjebak
8) Susunlah soal dari yang mudah sampai
dengan yang sukar
D. Butir soal menjodohkan
Soal menjodohkan biasanya
digunakan untuk menguji hubungan seperti:
1) Istilah dan definisinya
2) Peristiwa sejarah dan waktu
3) Alat dan kegunaannya
4) Masalah dan pemecahannya
5) Elemen dan simbolnya
6) Penyebab dan akibatnya
7) Gambar dan tafsirannya
Beberepa persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam menulis soal
menjodohkan adalah sebagai berikut.
1) Hubungan antara dua hal yang diukur harus
tampak dalam kedua daftar
2) Dasar untuk menentukan penjodohan harus
jelas
3) Jumlah alternatif harus lebih banyak dari
jumlah soal, sekitar 50%
4) Daftar yang lebih pendek sebaiknya tidak
lebih dari tujuh atau delapan butir
D. MENGOLAH HASIL PENGUKURAN
1. Evaluasi formatif
Evaluasi formatif adalah
evaluasi yang dimaksudkan untuk mengetahui keberhasilan proses mengajar di
dalam mencapai tujuan instruksional yang sudah ditetapkan. Oleh karena itu,
evaluasi formatif ini bermaksud pula mengetahui seberapa jauh tujuan-tujuan
instruksional tersebut sudah dicapai siswa. Evaluasi formatif dimaksudkan pula
untuk menilai keberhasilan proses mengajar dan melakukan perbaikan terhadap
proses belajar mengajar. Di dalam evaluasi formatif , soal tes harus
berdasarkan kepada tujuan instruksional khusus (TIK) yang sudah dirumuskan di
awal satuan pelajaran. Pengolahan data hasil evaluasi formatif berkaitan dengan
penggunaan standar mutlak. Biasanya sudah ditetapkan standar minimal yang harus
dicapai oleh siswa secara individual. Biasanya digunakan standar mutlak 100%
sebagai bahan pembanding terhadap jumlah presentase yang dicapai.
2. Penggunaan hasil
penilaian formatif
Hasil penilaian formatif
digunakan untuk:
a. Menetapkan apakah proses mengajar tersebut
diulangi atau bisa dilanjutkan dengan satuan pelajaran lainnya
b. Merumuskan aspek apa yang perlu dijelaskan
kembali kepada murid
c. Digunakan sebagai bahan pertimbangan di
dalam membantu menentukan nilai murid pada penilaian sumatif
3. Evaluasi Sumatif
Penilaian sumatif berfungsi untuk
mengetahui tingkat keberhasilan murid di dalam belajar. Dengan kegiatan
penilaian sumatif, guru dapat menggolongkan murid kepada kelompok rendah,
rata-rata dan tinggi, sesuai dengan posisi yang diduduki di dalam kelompoknya.
Hasil evaluasi sumatif dinyatakan dalam grading seperti skala 0-10; A, B, C, D;
0-100. Penilaian sumatif ini mempunyai ruang lingkup yang lebih luas daripada
penilaian formatif. Dengan demikian, guru tidak mungkin membuat soal
berdasarkan seluruh TIK yang sudah dirumuskan pada satuan pelajaran. Dalam tes
sumatif disusun berdasarkan tujuan instruksional Umum dan Pokok-pokok bahasan
yang penting. Maksudnya adalah soal tersebut harus mewakili seluruh materi
pelajaran yang terdapat dalam seluruh satuan pelajaran dari program pengajaran
tersebut. Di dalam penilaian sumatif, aspek tingkah laku yang dinilai meliputi
pengetahuan, keterampilan dan mungkin pada aspek sikap.
No comments:
Post a Comment