Download RPP dan Silabus Kurikulum 2013
Silahkan Bapak Ibu klik link dibawah untuk mengunduhnya...
Kelas 1 SD
RPP + SILABUS Kelas 1 SD Kurikulum 2013
RPP SD Kurikulum 2013 Semester 1 Diri Sendiri Jujur Tertib dll
RPP SD Kurikulum 2013 Semester 1 Kegemaranku
RPP SD Kurikulum 2013 Semester 1 Kegiatanku
RPP SD Kurikulum 2013 Semester 1 Keluargaku
Kelas 2 SD
RPP Kelas + SILABUS 2 SD Kurikulum 2013
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 2 Semester 1 Hidup Rukun
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 2 Semester 1 Bermain di Lingkungan
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 2 Semester 1 Tugas Sehari-hari
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 2 Semester 1 Aku dan Sekolahku
Kelas 4 SD
RPP + SILABUS Kelas 4 SD Kurikulum 2013
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 4 Semester 1 Indahnya Kebersamaan
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 4 Semester 1 Selalu Berhemat Energi
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 4 Semester 1 Peduli Terhadap Makhluk Hidup
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 4 Semester 1 Berbagai Pekerjaan
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 4 Semester 1 Pahlawanku
Kelas 5 SD
RPP + SILABUS Kelas 5 SD Kurikulum 2013
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 5 Semester 1 Bermain dengan Benda-benda disekitar
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 5 Semester 1 Peristiwa dalam kehidupan
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 5 Semester 1 Hidup Rukun
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 5 Semester 1 Berbagai Pekerjaan
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 5 Semester 1 Bangga sebagai Bangsa Indonesia
Wednesday, October 15, 2014
Sunday, June 1, 2014
Downlod Patch dapodik versi 2.08
Di akhir bulan Mei ini aplikasi dapodikdas 207 akan expired dan akan segera digantikan oleh aplikasi dapodik versi 208 yang tentu saja kita sebagai operator wajib untuk mengupdatenya dengan patch 208.
Silahkan klik tombol download gratis Patch dapodik versi 2.08 rar di bawah ini (lewat Ziddu)
Berikut cara instalasi patch dapodik versi 2.08
1. Klik kanan pada file patch yang sudah di download, lalu pilih run as administrator
2. Klik lanjut
3. Tunggu proses ekstraksi file patch 208
4. Klik Selesai
Silakan buka aplikasi, jika masih muncul tulisan expired, tekan keyboard F5 atau klik kanan mouse pilih reload. Selesai
(sumber:http://jetjetsemut.blogspot.com)
Silahkan klik tombol download gratis Patch dapodik versi 2.08 rar di bawah ini (lewat Ziddu)
Berikut cara instalasi patch dapodik versi 2.08
1. Klik kanan pada file patch yang sudah di download, lalu pilih run as administrator
2. Klik lanjut
3. Tunggu proses ekstraksi file patch 208
4. Klik Selesai
Silakan buka aplikasi, jika masih muncul tulisan expired, tekan keyboard F5 atau klik kanan mouse pilih reload. Selesai
(sumber:http://jetjetsemut.blogspot.com)
Wednesday, May 14, 2014
Dampak Sertifikasi Terhadap Masa Depan Pendidikan Bangsa
"JJM harus minimal 24 jam (kecuali daerah khusus), harus mengajar sesuai sertifikat pendidiknya, siswa minimal diatas 20 orang (kecuali didaerah khusus)".
Mungkin sudah menjadi tradisi dan sudah menjadi rahasia umum kalau guru melakukan kecurangan untuk mencapai jumlah jam mengajar 24 jam dalam bentuk manipulasi data dsb, kini guru dihadapkan pada permasalahan baru yang tentunya akan menghambat mengalirnya dana Sertifikasi ke kantong pribadi yakni siswa minimal di atas 20 orang.
Kini guru juga harus mengakali agar supaya per kelas/ROMBEL jumlahnya minimal 20 orang.
Kita tunggu saja apa yang akan terjadi..... Kalau sampai siswa-siswi penerus bangsa ini menjadi korbannya, maka saran saya agar dana tunjangan sertifikasi dihapuskan, sebab sudah merusak citra guru dan lebih parah lagi merusak masa depan bangsa !!! "Kasian Pak/Bu, mereka yang harus jadi korban"
Download ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU word file (DOCX)
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU – PKP 1 (APKG–PKP 1) PGSD
LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN
MERENCANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Nama Mahasiswa
|
:
|
Mata Pelajaran
|
:
|
NIM
|
:
|
Waktu (jam)
|
:
|
Tempat Mengajar
|
:
|
Hari,Tanggal
|
:
|
Kelas
|
:
|
UPBJJ-UT
|
:
|
PETUNJUK
Baca dengan cermat rencana
perbaikan pembelajaran yang akan digunakan oleh guru/mahasiswa ketika mengajar.
Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalam rencana tersebut dengan
menggunakan butir penilaian di bawah ini :
...................
Untuk mendownload versi ms word silahkan
Peranan Guru dalam Evaluasi Pembelajaran
A.
DEVINISI DAN TAHAPAN EVALUASI
Rumusan sederhana tentang mengevaluasi adalah menempatkan sesuatu nilai
atas dasar timbangan ( judgment ) . Menimbang bukanlah sesuatu yang independen,
melainkan atas informasi-informasi yang merupakan prasyarat untuk mengambil
keputusan.
Evaluasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Jadi evaluasi dapat dirumuskan sebagai proses memperoleh informasi dan
menggunakanya judgment yang pada akhirnya digunakan untuk mengabil keputusan.
Ada empat tahap dalam evaluasi yaitu
;
Tahap 1 Persiapan evaluasi
Tahap 2 Memperoleh informasi
yang diperlukan
Tahap 3 Membentuk judgment
Tahap 4 Menggunakan judgment
didalam pengambilan keputusan dan
mempersiapkan
laporan evaluasi.
Kunci pokok dalam ke empat langkah evaluasi adalah:
- Tahap persiapan, menentukan jenis informasi yang diperlukandan memutuskan bagaimana dan kapan informasi itu di peroleh.
- Tahap pengumpulan informasi , memperoleh informasi sebanyak mungkin
- Tahap membentuk Judgment dibuat dengan membandingkan informasi terhadap kriteria terpilih
- Tahap mengambil keputusan dan pelaporan, mencatat temuan penting daln menemukan rencana
B. MEMILIH TEHNIK YANG TEPAT
Pada tahap pertama kita menentukan yang hendak di evaluasi . setelah itu
kita perlu menentukan dan memilih alat untuk mengumpulkan informasi.
Ada dua tahap yang perlu ditempuh yaitu :
1. Tahap 1 : Memilih Tehnik yang tepat
Ada empat tehnik yang bisa digunakan guru untuk memperoleh informasi
tentang dirinya dan siswa yaitu : inkuiri ; observasi,analisis dan testing
Inkuiri adalah bertanya, jika kita ingin tahu pendapat,perasaandan
kegemaran seseorang tanyakan pada orang itu.
Observasi dibuat guru mana kala dia melihat,merasakan , mendengarkan atau
menggunakan sebagai penginderaan untuk mengetahui berbagai hal yang terjadi di
kelas
Analisis adalah proses memecah dan
memilah sesuatu kedalam bagian-bagian.
Testing digunakan pada saat ada
situasi umum dimana semua siswa merespon ada petunjuk umum tentang bagai mana
siswa memberikan respon serta ada aturan umum dalam pemberian nilaidan
deskripsi unjuk kerja siswa.
2. Tahap 2 : Memilih Instrumen
yang Paling Baik
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk membantu kita mengumpulkan
informasi
Ada empat tipe alat pengumpulan data yaitu : tes,daftar cek,skala penilaian
dan kuisioner
Tes adalah alat yang menyajikan
situasi umum dimana semua siswa merespons, ada petunjuk umum, dan aturan umum
penskoran jawaban siswa
Daftae cek pada dasarnya adalah daftar kriteria atau ’’ sesuatu untuk
mencari ’’ untuk menilai hasil kinerja atau hasil akhir.
Skala penilaian sama halnyadengan daftar cekyang dilengkapi dengan skala
nilai seperti,Baik, Cukup, Kurang dan sebagainya
Kuisioner berguna untuk mengumpulkan pendapat , perasaan dan minat.
C. MENULIS BUTIR SOAL YANG EFEKTIF
Butir soal untuk mengukur hasil belajar harus dikembangkan atas dasar
tujuan Instruksional
Menulis Butir Soal
A. Butir soal uraian
Bentuk soal uraian atau lazim
pula disebut tes esai adalah sesuatu bentuk soal yang harus dipecahkan siswa
dengan memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk mengemukakan berbagai
pendapat dan analisnya terhadap soal tersebut.
Di dalam menyusun soal
uraian guru hendaknya memperhatikan persyaratan-persyaratan berikut:
1) Rumuskanlah setiap butir soal secara
jelas dan spesifik
2) Pertimbangkanlah/pilihlah
topik-topik pokok yang diujikan, sehingga soal yang disajikan cukup mewakili
keseluruhan materi yang akan dinilai
3) Setiap butir soal hendaknya berisi
satu persoalan
4) Dalam rumusan soal hendaknya sudah
tersirat tentang kemungkinan jawaban yang diminta
Agar rumusan soal uraian tidak
menimbulkan berbagai tafsiran, perlu dilakukan perbaikan dengan memfokuskan
rumusan soal untuk mengukur kecakapan-kecakapan berikut:
1) Memecahkan masalah
2) Menganalisis
3) Memperbandingkan
4) Mengkritik
5) Memberi contoh
6) Menyimpulkan
7) Menyatakan maksud
8) Menjelaskan sebab akibat
9) Menyatakan hubungan
B. Butir soal jamak
Soal pilihan jamak
hendaknya disusun dengan memperhatikan kriteria sebagai berikut.
1) Menyajikan masalah atau pertanyaan
tunggal
2) Mengukur hasil belajar yang dapat
diuji dengan memilih jawaban benar atau paling benar diantara alternatif yang disediakan
3) Alternatif jawaban dirumuskan secara
homogen dalam hal rumusan kata, penulisan, panjang kalimat dan sebagainya
4) Alternatif mengikuti logika dan
keabsahan yang berkesinambungan dengan stem
5) Alternatif mengandung distraktor
C. Butir soal benar-salah
Soal benar-salah sering kali dikritik karena
dipandang mengandung kemungkinan tebakan. Persyaratan-persyaratan berikut harus
dipertimbangkan dalam menulis soal benar-salah:
1) Gunakan rumusan kalimat dan bahasa yang
mudah dimengerti oleh siswa. Hindari rumusan kalimat yang mengkaburkan
pengertian, hindari bahasa yang berbelit-belit
2) Rumusan setiap butir soal bukan
rumusan-rumusan kalimat yang dikutip langsung dari buku
3) Jika soal menunjukkan pendapat,
tegaskanlah pendapat siapa yang dimaksud
4) Hindarkan soal yang memberikan jawaban
terhadap soal lain
5) Hindarkan soal yang saling bergantung
dengan soal yang lain
6) Kunci jawaban harus disusun secara acak
7) Hindarkan kata-kata atau kalimat yang
sifatnya menjebak
8) Susunlah soal dari yang mudah sampai
dengan yang sukar
D. Butir soal menjodohkan
Soal menjodohkan biasanya
digunakan untuk menguji hubungan seperti:
1) Istilah dan definisinya
2) Peristiwa sejarah dan waktu
3) Alat dan kegunaannya
4) Masalah dan pemecahannya
5) Elemen dan simbolnya
6) Penyebab dan akibatnya
7) Gambar dan tafsirannya
Beberepa persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam menulis soal
menjodohkan adalah sebagai berikut.
1) Hubungan antara dua hal yang diukur harus
tampak dalam kedua daftar
2) Dasar untuk menentukan penjodohan harus
jelas
3) Jumlah alternatif harus lebih banyak dari
jumlah soal, sekitar 50%
4) Daftar yang lebih pendek sebaiknya tidak
lebih dari tujuh atau delapan butir
D. MENGOLAH HASIL PENGUKURAN
1. Evaluasi formatif
Evaluasi formatif adalah
evaluasi yang dimaksudkan untuk mengetahui keberhasilan proses mengajar di
dalam mencapai tujuan instruksional yang sudah ditetapkan. Oleh karena itu,
evaluasi formatif ini bermaksud pula mengetahui seberapa jauh tujuan-tujuan
instruksional tersebut sudah dicapai siswa. Evaluasi formatif dimaksudkan pula
untuk menilai keberhasilan proses mengajar dan melakukan perbaikan terhadap
proses belajar mengajar. Di dalam evaluasi formatif , soal tes harus
berdasarkan kepada tujuan instruksional khusus (TIK) yang sudah dirumuskan di
awal satuan pelajaran. Pengolahan data hasil evaluasi formatif berkaitan dengan
penggunaan standar mutlak. Biasanya sudah ditetapkan standar minimal yang harus
dicapai oleh siswa secara individual. Biasanya digunakan standar mutlak 100%
sebagai bahan pembanding terhadap jumlah presentase yang dicapai.
2. Penggunaan hasil
penilaian formatif
Hasil penilaian formatif
digunakan untuk:
a. Menetapkan apakah proses mengajar tersebut
diulangi atau bisa dilanjutkan dengan satuan pelajaran lainnya
b. Merumuskan aspek apa yang perlu dijelaskan
kembali kepada murid
c. Digunakan sebagai bahan pertimbangan di
dalam membantu menentukan nilai murid pada penilaian sumatif
3. Evaluasi Sumatif
Penilaian sumatif berfungsi untuk
mengetahui tingkat keberhasilan murid di dalam belajar. Dengan kegiatan
penilaian sumatif, guru dapat menggolongkan murid kepada kelompok rendah,
rata-rata dan tinggi, sesuai dengan posisi yang diduduki di dalam kelompoknya.
Hasil evaluasi sumatif dinyatakan dalam grading seperti skala 0-10; A, B, C, D;
0-100. Penilaian sumatif ini mempunyai ruang lingkup yang lebih luas daripada
penilaian formatif. Dengan demikian, guru tidak mungkin membuat soal
berdasarkan seluruh TIK yang sudah dirumuskan pada satuan pelajaran. Dalam tes
sumatif disusun berdasarkan tujuan instruksional Umum dan Pokok-pokok bahasan
yang penting. Maksudnya adalah soal tersebut harus mewakili seluruh materi
pelajaran yang terdapat dalam seluruh satuan pelajaran dari program pengajaran
tersebut. Di dalam penilaian sumatif, aspek tingkah laku yang dinilai meliputi
pengetahuan, keterampilan dan mungkin pada aspek sikap.
Perkembangan Sosial, Moral dan Sikap
A.
PERKEMBANGAN SOSIAL
Bertalian dengan perkembangan social anak,
peranan orang tua sangat penting, terutama dalam mengembangkan keterampilan
bergaul bagi anak. Oleh karena itu selain memberi anak kepercayaan dan
kesempatan, orang tua juga diharapkan dapat memberi perguatan melalui pemberian
ganjaran atau hadiah pada saat anak berprilaku positif. Sebaliknya orang tua
juga berkewajiban memberi hukuman kepada anak apabila anak bertingkah negative atau
melakukan berbagai kesalahan.
1.
Ganjaran atau Hadiah
Ganjaran atau hadiah ialah berbagai
bentuk apresiasi atau penghargaan terhadap suatu prestasi yang telah dicapai
oleh suatu atau sekelompok anak dalam aktifitas tertentu. Pada umumnya hadiah
atau ganjaran diberikan setelah anak mencapai prestasi atau menghasilkan
sesuatu yang dapat dibanggakan baik oleh teman, guru, orang tua, dan dirinya
sendiri.
Terdapat tiga fungsi hadiah yang amat
penting dalam pendidikan, yaitu:
a.
Memiliki nilai pendidikan
Di samping merupakan suatu benda
nyata, hadiah juga mempunyai makna, anak akan
segera mengetahui apabila dia menerima hadiah dari orang tua atau guru,
ia dapat menginteprestasikan bahwa dia telah dapat berbuat baik yang dapat
menyenangkan orang tua dan gurunya.
b.
Memberikan motivasi kepada anak
Fungsi kedua hadiah adalah agar dapat
memberikan motivasi kepada anak untuk mau mengulangi perilaku yang dapat
diterima bahkan dapat ditingkatkan lebih baik lagi. Di samping itu hadiah juga
dapat mendorong anak untuk mendorong anak untuk mencapai prestasi lebih tinggi
lagi.
c.
Memperkuat perilaku
Hadiah yang diberikan kepada anak juga
berfungsi untuk memperkuat perilaku anak yang dapat diterima lingkungannya. Ini
berarti menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan diri dan pemahaman bahwa sesuatu
yang dilakukan tersebut betul dan diakui kebenarannya oleh lingkungan setempat.
2.
Hukuman
Hukuman
merupakan sanksi fisik maupun psikis terhadap suatu kesalahan atau pelanggaran
yang dilakukan oleh anak dengan sengaja. Dalam hubungan ini sukar menentukan
suatu kesalahan yang dibuat oleh anak kecil, apakah kesalahan atau pelanggaran
tersebut dilakukan dengan sengaja atau tidak.
a.
Fungsi Hukuman
1)
Fungsi Restriktif
Dengan diberikannya suatu hukuman terhadap anak, ini berarti bahwa
pengulangan perilaku yang tidak diharapkan dalam masyarakat tidak akan terjadi
lagi, sebab apabila
seorang anak pernah membuat kesalahan
dan menerima hukuman, maka diharapkan
bahwa pada kesempatan lain dia tidak akan berbuat serupa.
2)
Hukuman sebagai fungsi pendidikan
Tindakan orang tua yang paling utama
adalah memberikan penjelasan kepada anak tentang pemahaman adanya peraturan yang
berkaitan dengan perbuatan salah atau benar. Apa bila anak berbuat salah orang
tua harus segera menegur dan menjelaskan mengapa perbuatan tersebut salah,
selanjutnya diberitahukan bagai mana seharusnya tindakan itu benar.
3. Hukuman sebagai penguat
motivasi
Hukuman yang diberikan kepada anak dapat
berfungsi memperkuat motivasi terutama bertalian dengan perilaku yang bersifat
negative yang tidak diharapkan orang tua maupun gurunya. Sebaiknya pemberian
hukuman disamping dimarahi juga sekaligus diberikan pengarahan atau nasihat
yang dapat merupakan “ hadiah’’ moril dan motivasi bagi anak untuk dapat
berperilaku sesuai yang diharapkan.
b.
Syarat-syarat Hukuman
1.
Sebaiknya
hukuman segera diberikan kepada anak yang membuat kesalahan da mendapat hukuman
2.
diberikan
secara konsisten , dalam arti untuk pelanggaran tertentu telah “ dipersiapkan’’
jenis hukumannya.
3.
hokum
yang diberikan harus bersifat kostruktif. Tujuan pemberian hukuman tersebut
adalah untuk membina dan mengadakan perubahan perilaku anak.
4.
hukuman
yang diberikan bersifat impresional. Hukuman yang diberikan jangan ditujukan
pada pribadi anak, akan tetapi untuk mengubah perilaku anak dengan maksud tidak
mengulangi perbuatan yang salah tersebut dikemudian hari.
5.
dalam
memberi hukuman harus disertai alas an.
6.
hukuman
juga dapat dipergunakan sebagai alat mengembangkan hati nurani anak,
sehinggadapat mengembangkan kontrol dari dalam dirinya sendiri.
7.
hukuman
diberian pada tempat dan waktuyang tepat, sehingga anak tidak merasa malu
terhadap teman atau kelompoknya.
B. PERKEMBANGAN MORAL DAN SIKAP
Beberapa proses pembentukan perilaku
moral dan sikap anak
1.
Imitasi ( Imitasion )
Imitasi berarti peniruan sikap,
cara pandang, serta tingkah laku orang lain yang dilakukan dengan sengaja oleh
anak. Pada umumnya anak mulai mengadakan imitasi atau peniruan sejak usia 3 tahun, yaitu
meniru perilaku orang lain yang ada disekitarnya. Anak perempuan meniru ibunya,
kakak perempuan atau orang lain di rumah, demikian juga anak laki-laki. Menurut
hasil penelitian psikologi, berdasarkan tes psikologi yang diberikan pada anak,
dinyatakan bahwa secara nyata, anak yang menolak orang tuanya memang tidak
meniru perilaku orang tuanya akan tetapi dengan tanpa disadarinyaanak meniru
sikap orang tuanya yang dapat mempengaruhi perilaku anak tersebut.
2. Internalisasi
Internalisasi adalah suatu
proses yang merasuk pada diri seseorang ( anak ) karena pengaruh sosial yang paling mendalam dan
paling langgeng dalam kehidupan orang tersebut.
3. Introvert dan Ekstrovert
Introvert adalah kecenderungan
seseorang menarik diri dari lingkungan sosialnya. Minat, sikap atau keputusan –
keputusan yang diambil selalu
berdasarkan pada perasaan, pemikiran dan pengalamanya sendiri.
Sebaliknya ekstrovert adalah
kecenderungan seseorang untuk mengarahkan perhatian keluar dirinya, sehingga
segala minat, sikap, dan keputusan-keputusan yang diambil lebih banyak
ditentukan oleh orang lain atau berbagai
peristiwa yang terjadi diluar
dirinya.
4.
Kemandirian
Dalam pengertian
umum kemandirian adalah kemampuan seseorang untuk berdiri sendiri tanpa bantuan
orang lain baik dalam bentuk material maupun moral. Sedangkan pada anak
pengertian kemandirian sering di kaitkan dengan kemampuan anak untuk melakukan
segala sesuatu berdasarkan kekuatan
sendiri tanpa bantuan orang dewasa..
Dasar kemandirian
adalah adanya rasa percaya diri seseorang untuk menghadapi sesuatu dalam
kehidupan sehari-hari. Sedangkan pada anak rasa percaya dira ini selalu
berkembang sesuai dengan bertambahnya usia dan pengalaman serta bimbingan dari
orang dewasa, antara lain guru, orang tua, kakak dan orang lain yang ada disekitarnya.
5. Ketergantungan
Anak usia 6 – 12
tahun karena kebutuhan hidupnya sangat tergantung pada orang tua atau orang
dewasa lain, terutama yang masih ada hubungan keluarga, misalnya kakak kandung,
atau orang lain yang tinggal satu rumah dengannya. Tetepi karena bertambahnya
usia dan perkembangan jasmani rohaninya, ketergantungan tersebut makin
berkurang dan timbulah rasa ingin mandiri.
Ketergantungan
atau overdependency, ditandai dengan perilaku anak yang bersifat ’’ke
kanak-kanakan ’’ perilakunya tidak sesuai dengan anak lain yang sebaya usianya.
6.
Bakat
Bakat atau aptitude merupakan
potensi dalam diri seseorang yang dengan adanya rangsangan tertentu
memungkinkan orang tersebut dapat mencapai sesuatu tingkat kecakapan,
pengetahuan dan keterampilan khusus yang sering kali melebihi orang lain.
Misalnya seseorang yang memiliki bakat menulis sehingga dapat menyusun berbagai
cerita yang menarik.
Menurut ilmu pengetahuan
terdapat dua jenis bakat yang dimiliki dan dapat dikembangkan, yaitu :
a.
Bkat yang bertalian dengan kemahiran atau kemampuan
mengenai sesuatu bidang pekerjaan khusus. Contonya : berdagang, menulis dll
b.
Bakat yang diperlukan untuk berhasil dalam tipe
pendidikan khusus, misalnya bakat melihat ruang ( dimensi ) yang diperlukan
oleh orang arsitek. Bakat semacam ini disebut juga scholastic aptitude
Subscribe to:
Posts (Atom)