Tuesday, January 29, 2013

PENGERTIAN DAN ORGANISASI KURIKULUM



HAKEKAT KURIKULUM

1.      Pengertian Kurikulum
Kurikulum bukan berasal dari bahasa Indonsia, tetapi berasal dari bahasa Latin yang kata dasarnya adalah currere, secara harfiah berarti lapangan perlombaan lari. Lapangan tersebut ada batas start dan batas finish. Dalam lapangan pendidikan pengertian tersebut dijabarkan bahwa bahan belajar sudah ditentukan secara pasti, dari mana mulai diajarkan dan kapan diakhiri dan bagaimana cara untuk menguasai bahan agar dapat mencapai gelar.
Jadi kurikulum ialah : suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan secara sistematik atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.

Unsur-unsur dalam definisi kurikulum tersebut adalah :
a.       Seperangkat Rencana
b.      Pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran
c.       Pengaturan cara yang digunakan
d.      Sebagai pedoman kegiatan belajar-mengajar

2.      Berbagai Macam Terminologi dalam kurikulum
Untuk lebih memperkaya berbagai pengertian kurikulum akan dipaparkan berbagai terminologi dalam kurikulum diantaranya sebagai berikut :

Core Curriculum

Core artinya inti, dalam kurikulum berarti pengalaman belajar yang harus diberikan baik yang berupa kebutuhan individual maupun kebutuhan umum.

Hidden Curriculum
Sesuai dengan namanya, hidden curriculum berarti bahwa kurikulum yang tersembunyi. Apa artinya tersembunyi ? Tersembunyi berarti tak dapat dilihat tetapi tidak hilang. Jadi kurikulum tersembunyi ini tidak direncanakan, tidak diprogeram dan tidak dirancang tetapi mempunyai pengaruh baik secara lansung maupun tidak langsung terhadap out put dari proses belajar mengajar.

Robert S. Zais (1981) mengungkapkan berbagai terminologi kurikulum sebagai berikut :
a.       Curriculum Fondation
b.      Curriculum Construction
c.       Curriculum Development
d.      Curriculum Implementation
e.       Curriculum Enggineering

Disamping istilah-istilah dari Robert S. Zains, masih ada terminologi yang lain yaitu:
1.      Curriculum Improvement- Curriculum Change
2.      Curriculum Theory
3.      Curriculum History
4.      Curriculum Planning
5.      Curriculum Evaluation
6.      Curriculum Muatan Lokal 

3.      Fungsi Kurikulum
Kata fungsi berasal dari bahasa Inggris Function yang mempunyai banyak arti, diantaranya berarti jabatan, kedudukan, kegiatan dan sebagainya. Dalam kalimat bahasa Indonesia kata ufngsi, tugas dan tujuan.

Yang terkait dalam kurikulum sekolah secara langsung ialah : guru, kepala sekolah, para penulis buku ajar dan masyarakat.
Berikut akan dipaparkan beberapa jauh keterlibatan mereka dalam melaksanakan kurikulum :
Fungsi berarti jabaan, kedudukan, kegiatan fungsi kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Kalau salah satu komponen dalam kurikulum tidak berfungsi akan mengakibatkan komponen ang lain terganggu, fungsi kurikulum bagi guru sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan proses pembelajar. Fungsi kurikulum bagi masyarakat mendorong sekolah agar dapat menghasilkan berbagai tenaga yang dibutuhkan oleh masyarkat. Sedang fungsi kurikulum bagi para penuli buku ajar untuk dijadikan pedoman dalam menyusun bab-bab dan sub-sub bab beserta isinya. Sebagai bahan banding dipaparkan bahwa fungsi kurikulum diibaratkan sebagai kendaraan yang kedua-duanya mempunyai fungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan, yang digambarkan mempunyai fungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan, yang digambarkan sebagai berikut :
1.       Auto (kendaraan) sebagai kurikulum
2.       Sopir sebagai guru
3.       Penumpang sebagai siswa
4.       Tempat yang dituju sebagai tujuan pendidikan
5.       Jarak yang ditempuh sebagai alat (TIU/TIK)
6.       Hambatan di jalan sebagai kendala-kendala dalam PROSES PEMBELAJARAN
7.       Bengkel sebagai biro perencanaan kurikulum

4.      Tujuan Kurikulum
Tujuan adalah segala sesuatu yang ingin dicapai. Segala sesuatu itu dapat berupa benda konkrit baik yang berupa barang maupun tempat, atau dapat juga berupa hal-hal yang sifatnya abstrak, misalnya cita-cita yang mungkin berupa kedudukan atau pangkat/jabatan maupun sifat-sifat luhur. Dengan kata lain tujuan dapat berupa hal-hal sederhana dapat pula berupa hal-hal yang komplek. Sedang cara penyampaiannya ada berbagai macam. Ada yang hanya dengan kegian pisik, tetapi ada yang dengan cara membuat rencana dulu, diprogramkan, mecari dana baru mengerahkan tenaga baik pisik maupun psikis.

5.      Manusia Bulat dan Utuh
Kalau dilihat dari hakikatnya, manusia terdiri atas jiwa dan raga. Sebagai mahluk yang berjiwa terdiri atas aspek cipta, rasa dan karsa yang masing-masing merupakan sumber daya psikis yang perlu dikembangkan. Kalau ketiga aspek tersebut berkarya akan menghasilkan kekreatifan. Cipta yang berpusat di otak kalau dikembangkan akan menghasilkan kecerdasan atau kepandaian. Rasa yang berpusat di hati kalau dibina akan menghasilkan manusia yang tahu keindahan, kesenian, dan kesusilaan. Sedang karsa adalah suatu sumber kemauan yang kalau dibina akan menghasilkan kejujuran.


ORGANISASI KURIKULUM


Ada berbagai pengorganisasian kurikulum, yang isinya mengupas bagaimana bentuk bidang studi harus disajikan di depan kelas yang konsekuensinya akan diikuti oleh tindakan bagaimana cara memilih bahan ajar dan cara menyajikan serta cara mengevaluasinya. Pada garis besarnya ada tiga pengorganisasian pokok yaitu :
1.      Separate subject curriculum, kalau bidang studi secara terpisah diajarkan dengan pembatasan bahan serta waktu yang telah ditentukan terlebih dahulu. Misalnya mata pelajaran sejarah, geografi, ekonomi, masing-masing diajar oleh guru dengan jadwal yang telah ditetapkan.

2.      Correlated curriculum, kalau berbagai bidang studi yang sejenis dikelompokkan untuk membahas sesuatu topik yang relevan. Misalnya kelompok mata pelajaran biologi, pisika, kimia dijadikan suatu kelompok yaitu kelompok bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

3.      Integrated curriculum, kalau suatu topik atau permasalahan dibahas dengan berbagai pokok bahasan baik dari bidang studi yang sejenis maupun dari bidnag studi lain yang relevan.


A.     Separated Subject Curriculum

Pengorganisasian separated subject curriculum telah dilaksanakan sejak lama hingga sekarang masih banyak dipertahankan mulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Setiap mata pelajaran disusun secara terpisah satu sama lain dengan waktu yang dibatasi dan dipegang oleh guru baik oleh bidang studi maupun oleh guru kelas.

Pengorganisasian kurikulum dapat dilakukan secara vertikal maupun horisontal. Secara vertikal memperhatikan pengorganisasian bahan secara hirarkis antara bahan dari kelas bahwa sampai kelas atas agar dapat seimbang secara harmonis. Sedangkan secara horisontal memperhatikan keterpaduan seluruh materi dalam keterkainyaaan antara satu mata peljaran dengan mata pelajaran lainnya. Misalnya mata pelajaran dikaitkan dengan geografi, sosiologi, antropologi dan sebagainya. Bentuk pengorganisasian tersebut dapat dilaksanakan secara correlated atau integrated yang akan dibahas pada kegiatan belajar berikutnya.

Pengorganisasian secara separated adalah pengorgaisasian yang sangat kuno tetapi masih bertahan hingga sekarang, karena masih banyak keuntungannya disamping berbagai kelemahan yang ada.

B.     Correlated Curriculum

Correlated berasal dari kata correlation yang dalam bahasa Indonesianya berarti korelasi yaitu adanya hubungan antara satu dengan yang lainnya. Sifat hubungan ada berbagai macam. Ada yang bersifat timbal balik, sebab akibat, ada yang dihubungkan dengan sengaja, tetapi ada juga hubungan yang secara kebetulan.

Organisasi correlated curriculum adalah suatu pengaturan/penyusunan mata peljaran dengan cara menggabungkan dua atau lebih mata pelajan baik yang ada dalam bidang studi maupun yang ada di luar bidang studi. Karena sesuatu topik dibahas  dari berbagai mata pelajaran maka pelaksanaannya dilakukan secara team teachig. Pengelompokkan mata pelajaran tertentu yang sejenis dapat digabung menjadi satu yang kemudian nama mata pelajarannya melebur bersatu menjadi satu bidang studi, misalanya : Mata pelajaran sejarah, ilmu bumi, ekonomi, sosiologi melebur menjadi satu dan bernama bidang studi ilmu pengetahuan sosial. Tetapi juga ada yang penggabungannya itu hanya sekedar berkumpul saja menjadi satu wadah, sedang pada hakikatnya tiap mata pelajaran yang bersatu tersebut menunjukkan identitas dirinya sendiri secara penuh, misalnya : Kelompok Mata Kuliah Dasar Kependidikan (MKDK) yang terdiri atas mata pelajaran ilmu pendidikan, psikologi pendidikan, bimbingan konseling, supervisi pendidikan dan sebagainya. Pengelompokkan dapat berisikan berbagai bahan yang berhunungan dengan kehidupan, yang disebut life curriculum. Dapat pula berupa experience curriculum. Kalau pokok-pokok bahasanya berhubungan dengan pengalaman anak. Pengelompokkan mata pelajaran di sekolah dasar sampai perguruan tinggi ternyata berbeda-beda, sesuai dengan pendapat para ahlinya pada situasi dan kondisi pada waktu itu. Pada dasarnya correlated curriculum dalam kenyataannya masih dilaksanakan seperti separated subject curriculum.

C.     Integrated Curriculum

Setelah dibicarakan dua jenis organisasi currilum yaitu separated subject curriculum dan correlated curriculum dengan berbagai untung ruginya, selanjutnya ada pemikiran yang lain yaitu bahwa untuk membahas suatu masalah, sebaiknya dilibatkan semua bidang studi yang mungkin secara wajar dapat saling membahas.
Integrated curriculum adalah kurikulum yang pelaksanaannya disusun secara menyeluruh untuk membahas suatu pokok masalah tertentu. Pembahasan tersebut dapat dengan cara menggunakan berbagai mata pelajaran yang relevan dalam satu bidang studi atau antar bidang studi. Topik pembahasan ditentukan secara demokratis antara peserta didik dengan guru. Meode yang digunakan dengan pendekatan student centerd, problem solving, dan CBSA. Kalau integrated curriculum dapat dilakukan dengan baik, harapan dari hasil belajar akan mengakibatkan yang bersangkutan dapat tertanam : learn to know, learn to do, learn to be, dan learn to leve together. Kesulitan utama dalam pelaksaan integrated curriculum karena di lembaga pendidikan guru, sebelum yang bersangkutan menjadi guru tidak pernah dilatih atau disiapkan untuk melaksanakan kurikulum tersebut. Dengan digalakkannya kurikulum muatan lokal sebetulnya guru telah melakukan integrated curriculum.

No comments:

Post a Comment