Wednesday, May 14, 2014

WAWANCARA




  1. PEDOMAN WAWAN CARA

Dalam setiap wawancara , baik wawancara erstruktur,wawancara semi stuktur,dan wawancara tidak terstruktur umumnya menggunakan pedoman wawancara. Fungsinya adalah memberikan tuntunan dalam mengkomunikasikan secara langsung pertanyaan-pertanyaan terhadapresponden yang akan diwawancarai.

Pada wawancara terstruktur pedoman biasnya terdiri dari seperangkat pertanyaan yang dapat dijawab dengan jawaban ya, atau tidak,atau memilih salah satu jawaban. Pada wawancara seperti ini kita tidak mendapat jawaban yang mendalam.
            Dalam wawamcara semi terstruktur, pedoman biasanya terdiri dari seperangkat pertanyaan yang kemudian di perdalam dengan menggunakan pertanyaan setengah terbuka. Keuntunganya adalah cukup obyektif tapi tetap menyajikan informasi yang mendalam tentang pendapat dan alasan responden disbanding kuisioner.
           
            Sedang wawancara tidak terstruktur ,tidak dibutuhkan pedoman wawancara yang detail, tetapi semacam rencana umum untuk menanyakan pendapat atau komentar responden tentang suatu topic sesuai tujuan wawacara.
            Factor-faktor yang perlu diperhatikan dalam membuat pedoman wawancara :
  1. pedoman wawancara yang dikembangkan harus dapat mengumpulkan data yang sesuai dengan tujuan kusus studi
  2. pedoman terdiri dari seperangkat pertanyaan yanmg akan di tanyakan pada saat wawancara
  3. rumusan pertanyaan bisa berbeda, namun tetap mempunyai pengertiaan yang sama.
  4. Urutan dan susunan pertanyaan dapat di kontrol oleh pewawancara
  5. Pedoman sebaiknya membutuhkan seminimum mungkin tulisan dari pewawancara. Sedang jawaban responden dapatdirekam menggunakan kaset audio
  6. Pertanyaan setengah terbuka dengan pendahuluan yang jelas tentang topik yang akan dibicarakan umumnya lebih banyak mendapat tanggapan dari responden
  7. Keseragaman jawabanterbatas, khususnya untuk pertanyaan terbuka
  8. Menanyakan apa kira-kira jawaban atau pendapat teman responden tentang pertanyaan yang diajukan juga dapat meningkatkan jawaban responden
  9. Jika probing ( menggali informasi lebih mendalan ) memungkinkan untuk diadakan , kita dapat membuat daftar pertanyaan probingsehingga semua responden mengalami suasana wawancara yang sama.





B.   UJI COBA
Pedoman wawancara harus di uji cobabaik di atas meja ( non lapangan ) maupun di lapangan. Uji coba non lapangan dimaksutkan untuk mengecek validitas isi pedoman, sedang non lapangan untuk mengecek pemahaman responden tentang kata-kata yang sulit dimengerti, bahasa yang di gunakan dan sebagainya
Jumlah responden dalam uji lapangan 10sampai 20  orang berasal dari populasi yang samadengan sampel studi. Jika ada pertanyaan yang enggan di jawab oleh ke 20 responden, maka pertanyaan tersebut harus ditinjau kembali.




            ALAT OBSERVASI
Observasi dilakukan jika data yang diperoleh dari wawancara kurang merefleksi informasi yang diinginkan

A.  JENIS ALAT OBSERVASI
Jenis alatobservasi tergantung pengamatan yang dilakukan

1. Format observasi

Ada lima macam format observasi yang biasanya digunakan dalam kegiatan mengamati suatu kejadian

a.    Anecdotal recorts ( Daftar riwayat kelakuan )
Format ini merupakan catatan yang dibuat peneliti tentang kelakuan-
kelakuan luar biasa yang dinilai penting dari obyek yang ditelitinya.

b.    Catatan berkala
Alat ini di gunakan untuk mencatat cara-cara orang bertindak dalam jangka waktu tertentu,kemudian menulis kesan-kesan umumnya.

c.    Check list
Alat ini berisikan serangkaian daftar kejadian penting yang akan diamati. Ketika pengamatan berlangsung , peneliti secara obyektif memilih dengan cvepat dan memberi tanda cek pada daftar kejadian

Contoh format ceklis




d.    Rating scale
Alat ini digunakan untuk mencatat kejadian secara lebih detail sampai pengamat memperoleh gambaran tentang tingkatan persetujuan /penolakannya terhadap subyek. Pengamat diminta mencatat pada tingkat apa suatu gejala atau ciri tingkah laku timbul kemudian pengamat memberi tanda cek ( v ) pada pertanyaan yang sesuai dengan tingkatannya

Contoh Rating scale




Guru ini
Guru memangbena-benar melakukan hal ini
Guru melakukan hal ini
Guru tidak melakukan hal ini
Guru memang benar-benar tidak melakukan hal ini
1.    Terus mengontrol jalannya diskusi dan selalu meng ingatkan siswa untuk kembali pada topik diskusi
2.    memberi kesempatan pada setiap siswa untuk menyatakan pendapat tetapi jarang menanyakan alasan atau fakta yang mendasari pendapat tersebut
3.    Berusaha keras agar siswa memikirkan dan mendiskusikan isu-isu yang nyata dan penting




Secara keseluruhan apakah guru ini berusaha mengajarkan tentang keseimbangandalam ekosistem atau hanya menjelaskan pengetahuan secara umum saja ?
........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................


e.    Format Observasi yang standar
Format observasi standar sangat beragam dalam hal kompleksitasnya,perilaku yang diamati dan kesempatan dalam menggunakannya.

Dalam merencanakan suatu studi pengamatan yang harus dipertimbangkan berbagai keuntungan dari pemakaian format observasi yang sudah standar.

1.    Format semacam ini umumnya sudah dalam taraf hampir sempurna karena validitas dan reliabilitasnya sudah terjamin.
2.    menggunakan format yang standar dpat menghemat waktu dibandingkan dengan jika kita mengembangkan sendiri tes yang baru
3.    karena format pengukuran standar telah banyak digunakan dalam berbagai penelitian , kita dapat membandingkan hasilnya dengan hasil dari studi lain yang mengguakan instrumen yang sama.
Kelemahan dari format observasi standar adalah kadang-kadang instrumen ini tidak dapat mengakomodasikan variabel lain yang kita anggap penting untuk diteliti.
           
           
2.Tes
   Pengamatan bisa dilakukan dengan mengguakan beberapa jenis tes   antara lain tes yang diproyeksikan dan tes pengukuran yang standar

   Tes yang diproyeksikan adalah serangkaian pertanyaan yang jika ditanyakan kepada partisipan mungkin mereka sendiri tidak mengetahui jawabanya.
   Instrumen berupa sebuah cerita sesuai dengan topik penelitian ,yang dipilih hampir mirip dengan kehidupan para responden

Tes dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara Analog dan cara Simulasi
·         Cara Analog kejadian diatur sedemikian rupa sehingga merangsang kejadian lain yang lebih komplek ,yang sulit dipelajari secara langsung. Tes ini dapat digunakan misalnya kita ingin mengetahui pendapat mahasiswa tentang kegagalan berulang dalam ujian akhir
·         Cara simulasi rangsangan distur sedemikian rupa sehingga dapat mengaburkan reaksi.

   Keuntungan dan kerugian dari pemakaian tes yang sudah standar sama halnya dengan keuntungan dan kerugian dari pemakaian format observasi standar. Tes sudah teruji validitas dan reabilitasnya, hemat,dan hasil studi kita dapat dibandingkan dengan hasil dari studi lain yang menggunakan instrumen yang sama.

   Kelemahan dari menggunakan format observasi adalah umumnya pengamat harus mengamati atau mencatat sejumlah subyek.
Kelemahan lainya adalah tidak ada devinisi yang detail tentang perilaku  yang kita amati

4.    Penggunaan Kaset Audio dan Vedeo

        Penggunaan kaset audio atau video dilakukan apabila pengamat tidak sempat mencatat pada waktu mengadakan pengamatan.
  
Keuntungannya :
a.    Kejadian yang direkam dapat diulang berkali-kali sehingga kejadian tersebut dapat di pelajari secaralebih seksama
b.    Kita akan memperoleh pula data atau [erilaku yang sebelumnya tidak di antisipasi dalam sistem studi

Kerugian dalam dalam pemakaian kaset vedio dan audio antara lain adalah alat ini tidak mudah di dapat dan harganya relatif mahal

4.   Pengamatan Berbantuan Komputer
      Mikro komputer juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan informasi hasil pengamatan.
Beberapa tahapan yang dapat dilakukan mikrokomputer antara lain
a.    Mencatat dan menemukan waktu dari tiap kejadian yang di amati dan menuliskannya kembali kedalam lembar coding
b.    Memindahkan data dari lembar coding ke bagian penyimpanan sehingga siap untuk di analisis
c.    Membersihkan data dengan memisahkan kesalahan dalam pengcodingan dan mendeteksi sistem coding yang aneh
d.    Menggabungkan dan menganalisis data
e.    Memberikan hasil analisis data .

No comments:

Post a Comment