PROSES
SOSIALISASI DAN PEMBINAAN KURIKULUM
Sosialisasi kurikulum pada dasarnya merupakan
suatu proses pemasyarakatan ide atau gagasan yang terdapat dalam suatu
kurikulum terhadap para pelaksana kurikulum, terutama sekali pada tingkat mata
pelajaran.
A. SOSIALISASI KURIKULUM
Sosialisasi kurikulum pada
dasarnya merupakan suatu proses pemasyarakatan ide atau gagasan yang terdapat
dalam suatu kurkulum terhadpa para
pelaksana kurikulum, terutama sekali pada tingkat mata pelajaran. Mekanismenya
berjenjang, dari tingkat nasional ke tingkat provinsi, dari tingkat provinsi ke
tingkat kabupaten/kota, dan dari tingkat kabupaten/kota ke tingkat kecamatan
dan sekolah.
Yang terpenting adalah
bagaimana kurikulum dapat dipahami oleh kepala sekolah dan guru.
Dalam kenyataan lain,
sebenarnya pihak masyarakat dan orang tua juga berhak mengetahui tujuan dan isi
kurikulum yang diajarkan. Hal ini sesuai dengan ungkapan bahwa pendidikan juga
menjadi tanggungjawab keluarga/orang tua dan masyarakat.
Proses sosialisasi kurikulum
biasanya dikelola melalui pertemuan antara mengambil kebijakan pendidikan
dengan para pengembang dan pelaksana kurikulum.
Materi yang dijadikan bahan
sosialisasi kurikulum antara lain :
1. Landasan kurikulum
2. Tujuan yang diharapkan
3. Sifat dan pola yang digunakan
4. Penjabaran materi dan proporsi materi
5. Struktur program
6. Kegiatan kurikuler
7. Perangkat kurikulum
8. Adminstrasi kurikulum
9. Hari belajar dan libur sekolah.
B. PEMBINAAN KURIKULUM
Pembinaan kurikulum merupakan suatu upaya
dilakukan oleh staf sekolah (kepala sekolah dan guru) untuk menjaga dan
mempertahankan agar kurikulum tetap berjalan sebagaimana seharusnya. Pembinaan
kurikulum mengusahakan pelaksanaan kurikulum sesuai dengan program dan
ketentuan yang telah ditetapkan (kurikulum ideal/potensial). Tujuan pembinaan
mantap, serta memperkecil atau meniadakan kesenjangan antara kurikulum ideal
dengan kurikulum aktual. Upaya pembinaan kurikulum yang paling langsung
berkaitan dengan pelaksanaan kurikulum di sekolah harus dilakukan oleh kepala
sekolah dan guru. Lingkup pembinaan kurikulum harus diidentifikasi terlebih
dahulu sebelum melakukan upaya pembinaan.
No comments:
Post a Comment