1.
Badak Jawa
(Rhinocerus sondaicus).
Binatang endemik pulau Jawa dan hanya terdapat
di TN. Ujung Kulon ini merupakan binatang paling langka di dunia dengan jumlah
populasi hanya 20-27 ekor.
2.
Badak Sumatera
(Dicerorhinus sumatrensis).
Populasi badak
sumatera hanya 220-275 ekor (2007), bahkan menurut International Rhino
Foundation (Virginia) diperkirakan populasi badak sumatera tidak mencapai
200 ekor (2010).
3.
Macan Tutul Jawa
atau Macan Kumbang (Panthera pardus melas).
Subspesies ini
populasinya kurang dari 250 ekor.
4.
Rusa Bawean
(Axis kuhlii) Binatang langka endemik pulau Bawean dengan populasi antara
250-300 ekor (2006).
5.
Harimau Sumatera
(Panthera tigris sumatrae). Subspesies harimau ini populasinya tinggal
400-500 ekor.
6.
Beruk Mentawai (Macaca
pagensis).
Satwa endemik dan langka dari Kepulauan
Mentawai, populasinya antara 2.100-3.700 ekor.
7.
Orangutan Sumatera
(Pongo abelii). Binatang langka ini populasinya sekitar 7.300 ekor
(2004).
8.
Simpei Mentawai (Simias
concolor). Endemik Kepulauan Mentawai. Populasi 6.000-15.500 ekor (2006).
9.
Kanguru Pohon
Mantel Emas . Endemik Papua, populasinya N/A.
10.
Kanguru Pohon Mbaiso
atau Dingiso (Dendrolagus mbaiso). Endemik Papua Indonesia
11.
Kera Hitam
Sulawesi (Macaca nigra). Kera langka dari Maluku dan Sulawesi
dengan populasi sekitar 100.000 ekor.
12.
Anoa Dataran Rendah (Bubalus
depressicornis). Anoa Dataran Rendah juga dikenal dengan nama
Lowland Anoa, Anoa de Ilanura, atau Anoa des Plaine
13.
Anoa Pegunungan (Bubalus
quarlesi). Anoa Pegunungan juga dikenal dengan nama Mountain Anoa,
Anoa de Montana, Anoa de Quarle, Anoa des Montagnes, dan Quarle's Anoa
14.
Ajag (Cuon alpinus)
Ajag (Cuon alpinus)
adalah anjing hutan yang hidup di dataran Asia. Banyak yang beranggapan ajag
sama dengan serigala (Canis lupus) , padahal meskipun hampir mirip,
keduanya merupakan spesies yang telah berbeda pada tingkat genus. Bahkan dua
subspesies ajag yakni Cuon alpinus javanicus dan Cuon alpinus
sumatrensis merupakan anjing hutan asli (endemik) Indonesia yang mendiami
pulau Sumatera dan Jawa
15.
Banteng
(Bos javanicus)
Banteng (Bos javanicus)
terdiri atas tiga subspesies (sub-jenis) yakni Bos javanicus javanicus
(terdapat di Jawa, Madura, dan Bali, Indonesia), Bos javanicus lowi
(terdapat di Kalimantan) dan Bos javanicus birmanicus (terdapat di
Indocina). Banteng merupakan satwa yang dilindungi di Indonesia. Popolasinya
semakin mengalami penurunan. Oleh IUCN Redlist, Banteng dikategorikan dalam
status konservasi “Endangered” atau “Terancam Kepunahan”.
16.
Bekantan
(Nasalis larvatus)
Bekantan (Nasalis larvatus)
dikenal juga dengan sebutan kera Belanda, bekara, raseng, pika, dan bentangan.
Bagian wajah bekantan berwarna merah kecoklatan dan tidak berbulu, sedangkan
pada bayi wajah berwarna biru tua (Napier dan Napier, 1967). Kera
jantan berhidung besar ini diberi nama setempat bekantan atau Kera Belanda
karena mirip dengan Orang Belanda yang terbakar sinar matahari (MacKinnon,
1986)
17.
Gajah Sumatera
(Elephant maximus sumatranus)
Gajah Sumatera (Elephant
maximus sumatranus) merupakan satu dari tiga
subspesies Gajah Asia. Subspesies Gajah Asia (Elephant maximus) selain
Gajah Sumatera adalah Gajah Asia (Elephant maximus maximus) yang
terdapat di Srilangka dan Gajah India (Elephant maximus indicus) yang
terdapat di Asia Tenggara dan India. Gajah Sumatra (Elephant maximus
sumatranus) yang mempunyai nafsu makan besar (hingga 150 kg seharinya)
bisa dijumpai di pulau Sumatera Indonesia. Binatang ini juga ditetapkan sebagai
Fauna Identitas
Provinsi Lampung.
18.
Gibbon Kalimantan (Hylobates
muelleri)
Gibbon Kalimantan atau
owa-owa tidak seperti keluarga ungka lainnya, Owa-owa tidak menunjukan
dimorfisme dalam warna bulunya. Owa-owa memiliki bulu berwarna abu-abu atau
coklat dengan bulu berwarna terang berbentuk cincin di bagian muka. Pada bagian
kepala juga terdapat bulu berwarna gelap seperti topi. Owa-owa memiliki berat
rata-rata 5,7 kg, sehingga merupakan ungka terkecil dalam keluarga ungka.
19.
Gibbon Kalimantan
White-bearded Gibbon (Hylobates agilis)
Para siamang
putih berjanggut Borneo, (Hylobates albibarbis), juga dikenal
sebagai Borneo ungko atau selatan siamang, adalah langka spesies
dari siamang endemik ke selatan Kalimantan , antara Kapuas
dan Barito
sungai.
Para
siamang putih berjanggut Borneo sebelumnya dianggap sebagai subspesies dari siamang
lincah namun berdasarkan DNA
penelitian, beberapa sekarang mengklasifikasikan sebagai spesies terpisah.
Para siamang putih berjanggut Borneo sebelumnya dianggap sebagai subspesies dari siamang lincah namun berdasarkan DNA penelitian, beberapa sekarang mengklasifikasikan sebagai spesies terpisah.
binatangnya sangat langkah
ReplyDeletemanatap...sukses slalu
binatangnya sangat langkah
ReplyDeletemanatap...sukses slalu
sangat bermanfaat makasih ya blognya
ReplyDelete
ReplyDeleteSegera daftarkan diri anda dan bermainlah di Agen Poker, Domino, Ceme dan Blackjack Nomor Satu di Indonesia SALAMPOKER(COM)
Jadilah jutawan hanya dengan modal 10.000 rupiah sekarang juga !