Tuesday, June 19, 2012

20 hewan langka di indonesia



1.        Badak Jawa (Rhinocerus sondaicus).

 
Binatang endemik pulau Jawa dan hanya terdapat di TN. Ujung Kulon ini merupakan binatang paling langka di dunia dengan jumlah populasi hanya 20-27 ekor.

2.        Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis).

 
Populasi badak sumatera hanya 220-275 ekor (2007), bahkan menurut International Rhino Foundation (Virginia) diperkirakan populasi badak sumatera tidak mencapai 200 ekor (2010).

3.        Macan Tutul Jawa atau Macan Kumbang (Panthera pardus melas).

 
Subspesies ini populasinya kurang dari 250 ekor.

4.        Rusa Bawean (Axis kuhlii) Binatang langka endemik pulau Bawean dengan populasi antara 250-300 ekor (2006).


5.        Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae). Subspesies harimau ini populasinya tinggal 400-500 ekor.


6.        Beruk Mentawai (Macaca pagensis).

Satwa endemik dan langka dari Kepulauan Mentawai, populasinya antara 2.100-3.700 ekor.

7.        Orangutan Sumatera (Pongo abelii). Binatang langka ini populasinya sekitar 7.300 ekor (2004).



8.        Simpei Mentawai (Simias concolor). Endemik Kepulauan Mentawai. Populasi 6.000-15.500 ekor (2006).


9.        Kanguru Pohon Mantel Emas . Endemik Papua, populasinya N/A.


10.    Kanguru Pohon Mbaiso atau Dingiso (Dendrolagus mbaiso). Endemik Papua Indonesia


11.    Kera Hitam Sulawesi (Macaca nigra). Kera langka dari Maluku dan Sulawesi dengan populasi sekitar 100.000 ekor.


12.    Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis). Anoa Dataran Rendah juga dikenal dengan nama Lowland Anoa, Anoa de Ilanura, atau Anoa des Plaine


13.    Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi). Anoa Pegunungan juga dikenal dengan nama Mountain Anoa, Anoa de Montana, Anoa de Quarle, Anoa des Montagnes, dan Quarle's Anoa


14.    Ajag (Cuon alpinus)

Ajag (Cuon alpinus) adalah anjing hutan yang hidup di dataran Asia. Banyak yang beranggapan ajag sama dengan serigala (Canis lupus) , padahal meskipun hampir mirip, keduanya merupakan spesies yang telah berbeda pada tingkat genus. Bahkan dua subspesies ajag yakni Cuon alpinus javanicus dan Cuon alpinus sumatrensis merupakan anjing hutan asli (endemik) Indonesia yang mendiami pulau Sumatera dan Jawa

15.    Banteng (Bos javanicus)

Banteng (Bos javanicus) terdiri atas tiga subspesies (sub-jenis) yakni Bos javanicus javanicus (terdapat di Jawa, Madura, dan Bali, Indonesia), Bos javanicus lowi (terdapat di Kalimantan) dan Bos javanicus birmanicus (terdapat di Indocina). Banteng merupakan satwa yang dilindungi di Indonesia. Popolasinya semakin mengalami penurunan. Oleh IUCN Redlist, Banteng dikategorikan dalam status konservasi “Endangered” atau “Terancam Kepunahan”.

16.    Bekantan (Nasalis larvatus)

Bekantan (Nasalis larvatus) dikenal juga dengan sebutan kera Belanda, bekara, raseng, pika, dan bentangan. Bagian wajah bekantan berwarna merah kecoklatan dan tidak berbulu, sedangkan pada bayi wajah berwarna biru tua (Napier dan Napier, 1967). Kera jantan berhidung besar ini diberi nama setempat bekantan atau Kera Belanda karena mirip dengan Orang Belanda yang terbakar sinar matahari (MacKinnon, 1986)

17.    Gajah Sumatera (Elephant maximus sumatranus)

Gajah Sumatera (Elephant maximus sumatranus) merupakan satu dari tiga subspesies Gajah Asia. Subspesies Gajah Asia (Elephant maximus) selain Gajah Sumatera adalah Gajah Asia (Elephant maximus maximus) yang terdapat di Srilangka dan Gajah India (Elephant maximus indicus) yang terdapat di Asia Tenggara dan India. Gajah Sumatra (Elephant maximus sumatranus) yang mempunyai nafsu makan besar (hingga 150 kg seharinya) bisa dijumpai di pulau Sumatera Indonesia. Binatang ini juga ditetapkan sebagai Fauna Identitas Provinsi Lampung.

18.    Gibbon Kalimantan (Hylobates muelleri)


Gibbon Kalimantan atau owa-owa tidak seperti keluarga ungka lainnya, Owa-owa tidak menunjukan dimorfisme dalam warna bulunya. Owa-owa memiliki bulu berwarna abu-abu atau coklat dengan bulu berwarna terang berbentuk cincin di bagian muka. Pada bagian kepala juga terdapat bulu berwarna gelap seperti topi. Owa-owa memiliki berat rata-rata 5,7 kg, sehingga merupakan ungka terkecil dalam keluarga ungka.

19.    Gibbon Kalimantan White-bearded Gibbon (Hylobates agilis)

Para siamang putih berjanggut Borneo, (Hylobates albibarbis), juga dikenal sebagai Borneo ungko atau selatan siamang, adalah langka spesies dari siamang endemik ke selatan Kalimantan , antara Kapuas dan Barito sungai.
Para siamang putih berjanggut Borneo sebelumnya dianggap sebagai subspesies dari siamang lincah namun berdasarkan DNA penelitian, beberapa sekarang mengklasifikasikan sebagai spesies terpisah.

20.    Kambing Hutan Sumatera (Capricornis sumatraensis sumatraensis)

Para siamang putih berjanggut Borneo, (Hylobates albibarbis), juga dikenal sebagai Borneo ungko atau selatan siamang, adalah langka spesies dari siamang endemik ke selatan Kalimantan , antara Kapuas dan Barito sungai.
Para siamang putih berjanggut Borneo sebelumnya dianggap sebagai subspesies dari siamang lincah namun berdasarkan DNA penelitian, beberapa sekarang mengklasifikasikan sebagai spesies terpisah.

4 comments:

  1. binatangnya sangat langkah
    manatap...sukses slalu

    ReplyDelete
  2. binatangnya sangat langkah
    manatap...sukses slalu

    ReplyDelete
  3. sangat bermanfaat makasih ya blognya

    ReplyDelete

  4. Segera daftarkan diri anda dan bermainlah di Agen Poker, Domino, Ceme dan Blackjack Nomor Satu di Indonesia SALAMPOKER(COM)
    Jadilah jutawan hanya dengan modal 10.000 rupiah sekarang juga !

    ReplyDelete