Friday, May 11, 2012

EKSPOSISI, ARGUMENTASI DAN PERSUASI


EKSPOSISI
Karakteristik karangan eksposisi
Kata eksposisi berasal dari kata bahasa inggris Exposition yang berarti ”membuka” atau ”memulai”. Bertujuan utama untuk memberitahu, mengupas, menguraikan atau menerangkan sesuatu. Dalam karangan eksposisi masalah yang dikomunikasikan terutama adalah informasi. Hal atau sesuatu yang dikomunikasikan terutama itu mungkin berupa :
a.       data faktual,
b.      suatu analisis atau suatu penafsiran yang objektif terhadap seperangkat fakta
c.       mungkin sekali berupa fakta tentang seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian yang khusus.

Langkah – langkah penyusunan eksposisi
Langkah yang kita tempuh dalam membuateksposisi ialah sebagai berikut :
1.      menentukan topik karangan
2.      menentukan tujuan penulisan
3.      merencanakan paparan dengan membuat kerangka yang lengkap dan tersusun baik

Kerangka karangan adalah garis besar urutan hal-hal yang akan kita paparkan tentang topik yang kita pilih.
Kerangka karangan dapat disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Semua gagasan yang dapat dikumpulkan kita catat, dan kita pilih mana saja yang dapat dijadikan gagasan utama
2.      tiap-tiap pikiran utama kita kembangkan dengan beberapa pikiran penjelas
3.      pikiran penjelas itu masing-masing dapat kita kembangkan lagi dengan menyebutkan penjelasan yang lebih teliti, atau detail yang diperlukan.

Susunan eksposisi sangat bergantung pada dua hal :
1.      Sifat penjelasan atau keterangan yang akan kita berikan
2.      Tujuan yang akan kita capai

Teknik Pengembagan eksposisi
Teknik-teknik tersebut adalah
1.      Teknik identifikasi
teknik identifikasi adalah sebuah teknik pengembangan eksposisi yang menyebutkan ciri-ciri atau unsur-unsur yang membentuk suatu hal atau objek sehingga pembaca dapat mengenal objek itu dengan tepat dan jelas.
2.      Teknik perbandingan
Pengembangan eksposisi denga teknik perbandingan ini dilakukan dengan mengemukakakn uraian yang membandingkan antara hal-hal yang ditulis dengan sesuatu yang lain. Teknik perbandingan ini dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu (1) perbandingan langsung, (2) analogi dan (3) perbandingan kemungkinan.
3.      Teknik ilustrasi
Teknik ini berusaha menunjukkan contoh-contoh nyata, baik contoh-contoh untuk pengertian yang konkret maupun contoh-contoh untuk menggambarkan yang abstrak.
4.      Teknik klasifikasi
Dengan klasifikasi suatu pokk masalah yang majemuk dipecah atau diuraiakan menjadi bagian-bagian, dan kemudian digolong-golongkan secara logis dan jelas menurut dasar penggolongan yang berlaku sama bagi tiap bagian tersebut.
5.      Teknik definisi
Secara umum definisi itu adalah eksposisi terhadap arti kata-kata. Para pemakai bahasa biasanya selalu membatasi ragam arti kata-kata dalam bahasanya.
Ada beberapa macam definisi yang bisa digunakan untuk menjelaskan sesuatu. Diantaranya yang umum dipakai adalah sebagai berikut :
a.       Sinonim
Sinonim disebut juga definisi nominal. Dalam komunikasi konsep-konsep disimbolkan dengan kata-kata. Untuk menjelaskan suatu konsep yan telah tertuang dalam suatu kata, cara yang paling mudah adalah mencari sinonim kata tersebut.
b.      Definisi formal
Definisi formal biasa digunakan untuk menjelaskan sesuatu secara singkat.
c.       Definisi luas
Definisi luas yaitu definisi formal yang diperluas. Apabila definisi formal biasanya dirumuskan dalam satu kalimat, definisi luas ini dirumuskan dalam beberapa kalimat.
6.      Teknik analisis
Dalam karangan eksposisi kita menjelaskan sesuatu, memberi keterangan tentang sesuatu, atau kita mengembangkan sebuah gagasan. Supaya eksposisi kita mudah diterima oleh pembaca, karena jelasnya, maka kitagunaan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan teknik analisis. Cara penganalisisan suatu pokok masalah dapat bermacam-macam sesuai dengan penglihatan dan penalaran kita yakni
a.       Analisis Proses
Memaparkan proses sebenarnya memberi penjelasan tentang bagaimana bekerjanya sesuatu, bagaimana terjadinya sesuatu, atau bagaimana membuat dan mengerjakan sesuatu.
b.      Analisis Sebab – Akibat
Topik karangan eksposisi dapat dianalisis dengan memecahkan menjadi beberapa peristiwa. Tiap peristiwa kita hubungkan satu dengan yang lain, untuk menelusuri sebab dan akibatnya.
c.       Analisis Bagian
Analisis bagian adalah tipe analisis yan membagi suatu pokok masalah yan tunggal menjadi bagian-bagian berdasarkan aspek yang berbeda.
d.      Analisis Fungsional
Analisis fungsional merupakan lanjutan dari analisis bagian yang mengaitkan bagian-bagian itu dengan fungsinya terhadap keseluruhan pokok masalah.

Argumentasi dan Persuasi

ARGUMENTASI
Karakteristik karangan argumentasi
Karangan argumentasi ialah karangan yang terdiri atas paparan alasan dan penyintesisan pendapat untuk membangun suatu kesimpulan. Karangan argumentasi ditulis dengan maksud untuk memberikan alasana, untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian atau gagasan.
Karangan argumentasi ditulis tidak hanya sekedar bertujuan meyakinkan pembaca saja, akan tetapi lebih dari itu.
Kemungkinan yang kita harapkan dari sebuah karangan argumentasi itu adalah bisa :
1.      Membantah atau menentang suatu usul atau pernyataan tanpa berusaha meyakinkan atau mempengaruhi pembaca untuk memihak, tujuan utama kemungkinan ini adalah semata-mata untuk menyampaikan suatu pandangan.
2.      mengemukakan alasan atau bantahan sedemikian rupa dengan mempengaruhi keyakinan pembaca agar menyetujui
3.      Mengusahakan suatu pemecahan masalah ; atau
4.      Mendiskusikan suatu persoalan tanpa perlu mencapai suatu penyelesaian.

Langkah-langkah penyusunan Argumentasi
1.      Menentukan tema/topik argumentasi
2.      Menentukan tujuan kita bergumentasi dalam penulisan itu
3.      Menyusun kerangka karangan berdasrakan topik dan tujuan yang telah kita tentukan.
4.      Mengumpulkan fakta, data, informasi serta bukti yang sesuai dengan kerangka argumentasi kita.
5.      Meneliti dan menilai fakta yang betul-betul menunjang topik dan tujuan argumentasi.
6.      Mengembangkan kerangka argumentasi menjadi karangan argumentasi.

Teknik pengembangan karangan argumentasi
Dua teknik pengembangan argumentasi yang dapat dipilih yaitu :
1.      Teknik induktif
Pengembangan argumentasi dengan teknik induktif adalah penyusunan argumentasi yang dilakukan dengan mengemukakakan lebih dahulu bukti-bukti yang berkaitan dengan topik. Berdasarkan bukti-bukti itu kemudian diambil sebuah kesimpulan yang bersifat umum.
2.      Teknik dedukif
Dimulai dengan suatu kesimpulan umum yan gkemudian disusul uraian mengenai hal-hal yang khusus.

PERSUASI
Karakteristik Persuasi
Istilah persuasi merupakan alihan bentuk kata persuasion dalam bahasa inggris. Bentuk kata persuasin diturunkan dari kata to persuade yang artinya membujuk atau meyakinkan. Jadi, karangan persuasi adalah karangan yang berisi paparan berdaya-bujuk, berdaya-ajuk, ataupun berdaya himaua yang dapat membangkitkan ketergiuran pembaca untuk meyakini dan menurut himbauan implisit maupun eksplisit yan dilontarkan oleh penulis, dengan kata lain, persuasi berurusan dengan masalah mempengaruhi orang lain lewat bahasa.

Alat pengembangan karangan persuasu
Untuk dapat menyusun karangan persuasi yang efektif diperlukan kemampuan menciptakan persuasi, yaitu kemampuan memanfaatkan alat-alat persuasi sebagai berikut :
1.      Bahasa
Baasa adalah alat komunikasi. Sebagai alat, bahasa sangat luwes dalam menjalankan fungsinya, artinya bahasa dapat dipakai oleh pemakainya untuk kepentingan apa saja selama dalam batas-batas fungsinya sebagai alat komunikasi. Bahasa adalah alat yang cukup primer dalam mewujudkan paparan persuasi.
2.      Nada
Sebagai pengarang, tentunya ktia harus menentukan nakda karangan persuasi kita. Kita harus bisa membayangkan respons apa yang ada pada pembaca. Sebuah karangan akan direspons oleh pembaca dengan rasa kasihan, maka persuasi kita bernada sedih. Bila pembacara merasa takut, maka nada persuasi kita adalah nada marah dan menakutkan. Demikian seterusnya setiap respons dapat dipakai sebagai alat atau pengukur untuk melihat nada persuasi kita.
3.      Detail
Yang dimaksud detail adalah uraian terhadap ide pokok sampai ke bagian yang sekecil-kecilnya.
Untuk memilih detail pengembangan persuasi perlu kita pertimbangkan hal-hal berikut :
a.       penting-tidaknya detail itu untuk keperluan persuasi dan pemahaman pembaca
b.      jumlah detail yang harus dikumpulkan untuk mendukung ide pokok
c.       macam detail yang seharusnya diangkat untuk mendukung ide pokok
d.      kapan setiap detail itu dihadirkan ?
e.       ada-tidaknya korelasi dan relevansi detail dengan ide pokok yang sebaiknya diangkat.
4.      Organisasi
Organisasi ini menyangkut masalah pengaturan detail dalam sebuah karangan. Dalam persuasi, pengaturan detail menggunakan prinsip ”mengubah keyakinan dan pandangan”. Artinya detail-detail itu bagaimanapun penganturannya harus diusahakan mampu mengarahkan keyakinan dan pandangan pembaca.
5.      Kewenangan
Seorang pengarang diyakini pembacanya sebagai orang yang berwenang apabila dia:
a.       mempunyai dasar hukum menduduki jabatan-jabatan tertentu
b.      berkecimpung dlaam bidang-bidang ilmu pengetahuan tertentu
c.       mampu menunjukkan pola pikir yang bermutu

No comments:

Post a Comment