EKSPOSISI
Karakteristik karangan eksposisi
Kata eksposisi berasal dari kata bahasa inggris
Exposition yang berarti ”membuka” atau ”memulai”. Bertujuan utama untuk
memberitahu, mengupas, menguraikan atau menerangkan sesuatu. Dalam karangan
eksposisi masalah yang dikomunikasikan terutama adalah informasi. Hal atau
sesuatu yang dikomunikasikan terutama itu mungkin berupa :
a. data faktual,
b. suatu analisis atau suatu penafsiran yang
objektif terhadap seperangkat fakta
c. mungkin sekali berupa fakta tentang
seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian yang khusus.
Langkah – langkah penyusunan eksposisi
Langkah yang kita tempuh dalam membuateksposisi
ialah sebagai berikut :
1. menentukan topik karangan
2. menentukan tujuan penulisan
3. merencanakan paparan dengan membuat
kerangka yang lengkap dan tersusun baik
Kerangka karangan adalah garis besar urutan
hal-hal yang akan kita paparkan tentang topik yang kita pilih.
Kerangka karangan dapat disusun dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Semua gagasan yang dapat dikumpulkan kita
catat, dan kita pilih mana saja yang dapat dijadikan gagasan utama
2. tiap-tiap pikiran utama kita kembangkan
dengan beberapa pikiran penjelas
3. pikiran penjelas itu masing-masing dapat
kita kembangkan lagi dengan menyebutkan penjelasan yang lebih teliti, atau
detail yang diperlukan.
Susunan eksposisi sangat bergantung pada dua hal :
1. Sifat penjelasan atau keterangan yang akan
kita berikan
2. Tujuan yang akan kita capai
Teknik Pengembagan eksposisi
Teknik-teknik tersebut adalah
1. Teknik identifikasi
teknik identifikasi adalah
sebuah teknik pengembangan eksposisi yang menyebutkan ciri-ciri atau
unsur-unsur yang membentuk suatu hal atau objek sehingga pembaca dapat mengenal
objek itu dengan tepat dan jelas.
2. Teknik perbandingan
Pengembangan eksposisi denga
teknik perbandingan ini dilakukan dengan mengemukakakn uraian yang
membandingkan antara hal-hal yang ditulis dengan sesuatu yang lain. Teknik
perbandingan ini dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu (1) perbandingan
langsung, (2) analogi dan (3) perbandingan kemungkinan.
3. Teknik ilustrasi
Teknik ini berusaha
menunjukkan contoh-contoh nyata, baik contoh-contoh untuk pengertian yang
konkret maupun contoh-contoh untuk menggambarkan yang abstrak.
4. Teknik klasifikasi
Dengan klasifikasi suatu pokk
masalah yang majemuk dipecah atau diuraiakan menjadi bagian-bagian, dan
kemudian digolong-golongkan secara logis dan jelas menurut dasar penggolongan
yang berlaku sama bagi tiap bagian tersebut.
5. Teknik definisi
Secara umum definisi itu
adalah eksposisi terhadap arti kata-kata. Para pemakai bahasa biasanya selalu
membatasi ragam arti kata-kata dalam bahasanya.
Ada beberapa macam definisi
yang bisa digunakan untuk menjelaskan sesuatu. Diantaranya yang umum dipakai
adalah sebagai berikut :
a. Sinonim
Sinonim disebut juga definisi
nominal. Dalam komunikasi
konsep-konsep disimbolkan dengan kata-kata. Untuk menjelaskan suatu konsep yan
telah tertuang dalam suatu kata, cara yang paling mudah adalah mencari sinonim
kata tersebut.
b. Definisi formal
Definisi formal biasa
digunakan untuk menjelaskan sesuatu secara singkat.
c. Definisi luas
Definisi luas yaitu definisi
formal yang diperluas. Apabila definisi formal biasanya dirumuskan dalam satu
kalimat, definisi luas ini dirumuskan dalam beberapa kalimat.
6. Teknik analisis
Dalam karangan eksposisi kita
menjelaskan sesuatu, memberi keterangan tentang sesuatu, atau kita
mengembangkan sebuah gagasan. Supaya eksposisi kita mudah diterima oleh
pembaca, karena jelasnya, maka kitagunaan berbagai cara. Salah satunya adalah
dengan teknik analisis. Cara penganalisisan suatu pokok masalah dapat
bermacam-macam sesuai dengan penglihatan dan penalaran kita yakni
a. Analisis Proses
Memaparkan proses sebenarnya
memberi penjelasan tentang bagaimana bekerjanya sesuatu, bagaimana terjadinya
sesuatu, atau bagaimana membuat dan mengerjakan sesuatu.
b. Analisis Sebab – Akibat
Topik karangan eksposisi dapat
dianalisis dengan memecahkan menjadi beberapa peristiwa. Tiap peristiwa kita
hubungkan satu dengan yang lain, untuk menelusuri sebab dan akibatnya.
c. Analisis Bagian
Analisis bagian adalah tipe
analisis yan membagi suatu pokok masalah yan tunggal menjadi bagian-bagian
berdasarkan aspek yang berbeda.
d. Analisis Fungsional
Analisis fungsional merupakan
lanjutan dari analisis bagian yang mengaitkan bagian-bagian itu dengan
fungsinya terhadap keseluruhan pokok masalah.
Argumentasi dan Persuasi
ARGUMENTASI
Karakteristik karangan argumentasi
Karangan argumentasi ialah karangan yang terdiri
atas paparan alasan dan penyintesisan pendapat untuk membangun suatu
kesimpulan. Karangan argumentasi ditulis dengan maksud untuk memberikan
alasana, untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian atau gagasan.
Karangan argumentasi ditulis tidak hanya sekedar
bertujuan meyakinkan pembaca saja, akan tetapi lebih dari itu.
Kemungkinan yang kita harapkan dari sebuah
karangan argumentasi itu adalah bisa :
1. Membantah atau menentang suatu usul atau
pernyataan tanpa berusaha meyakinkan atau mempengaruhi pembaca untuk memihak,
tujuan utama kemungkinan ini adalah semata-mata untuk menyampaikan suatu
pandangan.
2. mengemukakan alasan atau bantahan
sedemikian rupa dengan mempengaruhi keyakinan pembaca agar menyetujui
3. Mengusahakan suatu pemecahan masalah ;
atau
4. Mendiskusikan suatu persoalan tanpa perlu
mencapai suatu penyelesaian.
Langkah-langkah penyusunan Argumentasi
1. Menentukan tema/topik argumentasi
2. Menentukan tujuan kita bergumentasi dalam
penulisan itu
3. Menyusun kerangka karangan berdasrakan
topik dan tujuan yang telah kita tentukan.
4. Mengumpulkan fakta, data, informasi serta
bukti yang sesuai dengan kerangka argumentasi kita.
5. Meneliti dan menilai fakta yang
betul-betul menunjang topik dan tujuan argumentasi.
6. Mengembangkan kerangka argumentasi menjadi
karangan argumentasi.
Teknik pengembangan karangan argumentasi
Dua teknik pengembangan
argumentasi yang dapat dipilih yaitu :
1. Teknik induktif
Pengembangan argumentasi
dengan teknik induktif adalah penyusunan argumentasi yang dilakukan dengan
mengemukakakan lebih dahulu bukti-bukti yang berkaitan dengan topik.
Berdasarkan bukti-bukti itu kemudian diambil sebuah kesimpulan yang bersifat
umum.
2. Teknik dedukif
Dimulai dengan suatu
kesimpulan umum yan gkemudian disusul uraian mengenai hal-hal yang khusus.
PERSUASI
Karakteristik Persuasi
Istilah persuasi merupakan
alihan bentuk kata persuasion dalam bahasa inggris. Bentuk kata persuasin
diturunkan dari kata to persuade yang artinya membujuk atau meyakinkan. Jadi,
karangan persuasi adalah karangan yang berisi paparan berdaya-bujuk,
berdaya-ajuk, ataupun berdaya himaua yang dapat membangkitkan ketergiuran
pembaca untuk meyakini dan menurut himbauan implisit maupun eksplisit yan
dilontarkan oleh penulis, dengan kata lain, persuasi berurusan dengan masalah
mempengaruhi orang lain lewat bahasa.
Alat pengembangan karangan
persuasu
Untuk dapat menyusun karangan
persuasi yang efektif diperlukan kemampuan menciptakan persuasi, yaitu
kemampuan memanfaatkan alat-alat persuasi sebagai berikut :
1. Bahasa
Baasa adalah alat komunikasi.
Sebagai alat, bahasa sangat luwes dalam menjalankan fungsinya, artinya bahasa
dapat dipakai oleh pemakainya untuk kepentingan apa saja selama dalam
batas-batas fungsinya sebagai alat komunikasi. Bahasa adalah alat yang cukup
primer dalam mewujudkan paparan persuasi.
2. Nada
Sebagai pengarang, tentunya
ktia harus menentukan nakda karangan persuasi kita. Kita harus bisa
membayangkan respons apa yang ada pada pembaca. Sebuah karangan akan direspons
oleh pembaca dengan rasa kasihan, maka persuasi kita bernada sedih. Bila
pembacara merasa takut, maka nada persuasi kita adalah nada marah dan
menakutkan. Demikian seterusnya setiap respons dapat dipakai sebagai alat atau
pengukur untuk melihat nada persuasi kita.
3. Detail
Yang dimaksud detail adalah
uraian terhadap ide pokok sampai ke bagian yang sekecil-kecilnya.
Untuk memilih detail
pengembangan persuasi perlu kita pertimbangkan hal-hal berikut :
a. penting-tidaknya detail itu untuk
keperluan persuasi dan pemahaman pembaca
b. jumlah detail yang harus dikumpulkan untuk
mendukung ide pokok
c. macam detail yang seharusnya diangkat
untuk mendukung ide pokok
d. kapan setiap detail itu dihadirkan ?
e. ada-tidaknya korelasi dan relevansi detail
dengan ide pokok yang sebaiknya diangkat.
4. Organisasi
Organisasi ini menyangkut
masalah pengaturan detail dalam sebuah karangan. Dalam persuasi, pengaturan
detail menggunakan prinsip ”mengubah keyakinan dan pandangan”. Artinya
detail-detail itu bagaimanapun penganturannya harus diusahakan mampu
mengarahkan keyakinan dan pandangan pembaca.
5. Kewenangan
Seorang pengarang diyakini
pembacanya sebagai orang yang berwenang apabila dia:
a. mempunyai dasar hukum menduduki
jabatan-jabatan tertentu
b. berkecimpung dlaam bidang-bidang ilmu
pengetahuan tertentu
c. mampu menunjukkan pola pikir yang bermutu
No comments:
Post a Comment